Jalan Kaki Tinjau Malioboro, Sultan Pungut Sampah di Jalanan

Setiap Selasa Wage digelar seni budaya

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X meninjau pelaksanaan uji coba semi pedestrian kawasan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (18/6) sore.

Tampil santai mengenakan baju berwarna hitam dan putih, Sri Sultan memantau pelaksanaan kawasan Malioboro bebas kendaraan bermotor (ranmor) dengan berjalan kaki. Didampingi sejumlah pejabat daerah, di antaranya Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Sekda DIY Gatot Saptadi.

Baca Juga: Viral Kampung Ketandan Dikira Shanghai, Netizen: "Itu Jogja, Bambanx!"

1. Jalan kaki sampai depan Kantor DPRD DIY

Jalan Kaki Tinjau Malioboro, Sultan Pungut Sampah di JalananIDN Times/Tunggul Kumoro

Keluar dari pintu barat Kantor Gubernur DIY, rombongan Sultan langsung disambut para penari kesenian daerah. Sempat menyaksikan sejenak, iring-iringan pejabat ini kemudian berjalan ke arah utara.

Selama perjalanannya Sultan dan rombongan sempat beberapa kali berhenti. Risih melihat sampah plastik berserakan di jalan, Sultan pun tak segan memungutnya dan membuang ke tempat sampah.

Tak cuma sekali, di depan Mal Malioboro,  Sultan melakukannya lagi. Namun sebelum itu, Sultan juga sempat mengecek fasilitas Jogja Bike yang terparkir di trotoar. Rombongan baru berhenti di depan Kantor DPRD DIY.

2. Evaluasi Sultan

Jalan Kaki Tinjau Malioboro, Sultan Pungut Sampah di JalananIDN Times/Tunggul Kumoro

Beberapa hal yang kemudian menjadi bahan evaluasi Sultan adalah masih adanya satu dua pengendara kendaraan bermotor yang kecele hendak memasuki kawasan Malioboro. Namun, ia tak terlalu mempermasalahkannya.

"Pengertian ditutup itu gak mesti gak boleh masuk," katanya. Dengan alasan itu pula, bahkan bisa jadi kajian kendaraan selain yang sudah diizinkan, bisa melewati kawasan Malioboro.

"Misalnya kalau ada bis turis mau nginep di Hotel Mutiara, bis bisa masuk gak. Kalau saya boleh, tapi ngedrop saja," imbuhnya. Tapi tetap membutuhkan waktu untuk menguji. 

Mengenai sampah yang berserakan di jalan, Sultan berkata belum semua masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan. Sudah disediakan tempat pembuangan, tapi malah cari praktisnya. Seperti membuang sampah di sekitar pot tanaman hias.

"Saya ngambil sampah memang sengaja, dengan harapan banyak orang supaya lihat. Bahwa sampah di pinggir pun saya ambil. Nanti kalau diomongi nanti dikira ngajari," ujarnya.

Ditanya apakah ada rencana untuk menambah tempat sampah, Sultan punya jawaban sendiri. "Mungkin bukan tambah ya, saya khawatir mungkin Selasa Wage aktivitasnya juga tinggi mungkin gak cukup lagi tempat sampah itu," tuturnya.

Pernyataan Sultan berkaca pada antusiasme warga yang terlihat nyaris seharian ini. Sejak ditutup untuk kendaraan bermotor pukul 6 pagi tadi, kawasan Malioboro memang jadi ramai oleh pejalan kaki yang terlihat tumpah ruah ke jalan. Mereka terlihat asyik menikmati lengangnya jalanan sambil berswafoto atau bersepeda.

"Kalau tempat parkir itu pasti kurang. Itu jelas. Tapi kan ada waktu, dalam arti evaluasi," tegasnya.

3. Siapkan rencana kegiatan seni budaya untuk uji coba selanjutnya

Jalan Kaki Tinjau Malioboro, Sultan Pungut Sampah di JalananIDN Times/Tunggul Kumoro

Harapannya, uji coba yang disambut positif ini akan dibarengi dengan berbagai aktivitas kesenian dan kebudayaan pada kesempatan berikutnya. 

"Tidak hanya orang menari, tapi mungkin pameran patung, lukisan. Misal seperti di Kepatihan tadi. Mungkin dari masing-masing desa, kabupaten bisa tampil," katanya.

Sultan berharap jika hal itu terwujud maka keramaian tidakk hanya terjadi saat Selasa Wage.

"Sehingga kalau itu nanti bisa jalan, mungkin ramainya Yogya tidak hanya weekend. Jadi 35 hari ya ada aktivitas budaya sepanjang dari palang kereta sampai titik nol. Harapannya 35 hari yang akan datang sudah dilaksanakan," pungkasnya.

Baca Juga: 4 Cara Malioboro Bebas Kendaraan jadi Daya Tarik 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya