Pasien BPJS Kesehatan Kini Bisa Berobat ke RSUD Saras Adyatma Bantul

Pembangunan kesehatan masyarakat prioritas utama

Bantul, IDN Times - ‎Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saras Adyatma, Kabupaten Bantul yang telah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sejak Januari 2023 dengan pembayaran tunai. Namun, mulai Rabu (31/5/2023), pasien yang berobat ke rumah sakit tipe D ini bisa menggunakan layanan BPJS Kesehatan.

RSUD Saras Adyatma melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Utama Yogyakarta pada Selasa (30/5/2023).

1. RSUD Saras Adyatma sebelumnya hanya melayani pasien umum dengan biaya tunai‎

Pasien BPJS Kesehatan Kini Bisa Berobat ke RSUD Saras Adyatma BantulKepala Dinas Kesehatan Bantul, dr. Agus Tri Widiyantara. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, dr. Agus Tri Widiyantara, mengatakan RSUD Saras Adyatma sudah beroperasi sejak Juli 2022. Pada Januari 2023, RSUD Saras Adyatma sudah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Namun selama kurun waktu tersebut, RSUD Saras Adyatma baru bisa melayani pasien umum karena belum adanya kerja sama dengan BPJS Kesehatan sehingga pasien yang datang untuk berobat harus membayar tunai.

"Namun pada hari ini, kita akan menyaksikan RSUD Saras Adyatma akan menandatangani kerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Utama Yogyakarta dalam rangka pemberian layanan kesehatan masyarakat yang memiliki kepesertaan BPJS," ujarnya, Selasa (30/5/2023).

"Artinya RSUD Saras Adyatma bisa melayani pasien BPJS dengan mengikuti prosedur atau aturan yang berlaku bagi peserta BPJS Kesehatan," ungkapnya.

2. RSUD Saras Adyatma akan jadi rumah sakit rujukan pasien BPJS Kesehatan

Pasien BPJS Kesehatan Kini Bisa Berobat ke RSUD Saras Adyatma BantulIlustrasi pasien mendapat bantuan oksigen medis. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Dengan adanya layanan pasien BPJS ini, diharapkan akan semakin banyak pasien dari Bantul yang bisa dilayani oleh RSUD Saras Adyatma. Sebagai RSUD kelas D, pasien bisa mendapatkan rujukan langsung dari fasilitas pelayanan kesehatn tingkat pertama, baik itu puskesmas, klinik pratama atau praktik dokter yang bekerja sama dengan BPJS.

"Harapan kita dengan adanya fasilitas atau layanan kesehatan ini akan memudahkan masyarakat Bantul terutama bagian selatan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih dekat dan mudah karena bisa melayani pasien BPJS Kesehatan," ungkap Agus.

Baca Juga: Warganya Dikeroyok, Ratusan Pesilat Geruduk Polres Bantul

3. Pembangunan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama Pemkab Bantul‎

Pasien BPJS Kesehatan Kini Bisa Berobat ke RSUD Saras Adyatma BantulBupati Bantul, Abdul Halim Muslih.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan dengan adanya layanan BPJS Kesehatan ini, pihak rumah sakit dalam menangani pasien tidak perlu mempertanyakan biayanya. Apalagi tingkat jaminan kesehatan masyarakat Bantul saat ini sudah mencapai 97 persen.

"Jadi bisa dikatakan bahwa pasien yang berobat ke RSUD Saras Adyatma merupakan pasien BPJS Kesehatan sebab sudah 97 persen warga Bantul terlindungi asuransi kesehatan. Meski ada juga yang BPJS Kesehatan dibayar secara mandiri oleh masyarakat," ungkapnya.

Sebagai RSUD tipe D yang penting, bangunan RS yang belum selesai akan diselesaikan. RS ini juga sudah memiliki empat dokter spesialis sehingga tinggal melengkapi sarana dan prasarana pada 2023 dan 2024 agar memberikan pelayanan yang paripurna.

"Jadi setelah hari penandatanganan kerja sama dengan BPJS Kesehatan maka mulai Rabu (31/5/2023), RSUD Saras Adyatma akan menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dijamin oleh BPJS. Termasuk pasien dalam kondisi darurat yang memiliki jaminan BPJS Kesehatan juga akan dilayani," ucapnya.

Lebih lanjut Halim mengatakan pembangunan kesehatan masyarakat merupakan salah satu fokus pembangunan di Bantul. Oleh karenannya, sarana dan prasarana terus dilengkapi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang semakin baik dari tahun ke tahun termasuk angka harapan hidup.

"Kalau angka harapan hidup masyarakat Bantul rata-rata 74 tahun maka dengan sarana dan prasarana kesehatan termasuk jamin kesehatan gratis bagi masyarakat diharapkan usia harapan hidup masyarakat Bantul bisa mencapai 112 tahun," ujar Halim sembari berkelakar, "Itu bisa tercapai kalau layanan kesehatan kita semakin semakin baik dan semakin sempurna."

Baca Juga: Kekeringan, BPBD Bantul Siapkan Rp20 Juta untuk Droping Air Bersih

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya