Canggih, 5 Update Informasi Seputar Google Stadia yang Wajib Kamu Tahu

Main game berat gak perlu laptop gaming lagi!

Dunia video game terus berkembang seiring zaman, termasuk dalam teknologi game streaming. Google Stadia diperkenalkan awal 2019 lalu sebagai sebuah revolusi untuk menikmati video game berbasis streaming.

Di akhir tahun 2019 ini, ada banyak update informasi mengenai platform terbaru dari Google ini. Yuk, lanjut baca artikelnya buat tahu apa saja informasinya.

1. Teknologi canggih yang meninggalkan konsep perangkat konsol

Canggih, 5 Update Informasi Seputar Google Stadia yang Wajib Kamu TahuInstagram.com/stadianews

Game dengan grafis memukau umumnya membutuhkan konsol atau perangkat mumpuni untuk memainkannya. Google mendobrak batasan itu dengan menciptakan Stadia. Platform ini memungkinkan setiap orang untuk bermain game tanpa harus memiliki konsol khusus. Cukup bermodalkan gadget yang bisa mengakses Google Chrome dan akses internet yang kencang, kamu sudah bisa memainkan berbagai macam game berat tanpa perlu memiliki konsol khusus.

Google Stadia memanfaatkan teknologi streaming yang memungkinkan para penggunanya bisa menjalankan game yang diakses dari data center Google, baik dari smartphone, smart TV, maupun laptop biasa. Google juga menyediakan controller khusus berbentuk joystick dengan tambahan tombol-tombol untuk mempermudah menggunakan fitur-fitur Google Stadia, namun untuk bermain game di Google Stadia kamu gak harus memiliki controller ini.

2. Pengalaman bermain Google Stadia

Canggih, 5 Update Informasi Seputar Google Stadia yang Wajib Kamu TahuInstagram.com/stadianews

Google Stadia didemokan saat acara Game Developers Conference (GDC) 2019 di San Fransisco, Maret 2019 lalu. Jika ingin bermain game di layanan Stadia, kamu hanya perlu klik tombol mulai di akhir video gameplay yang bisa diakses melalui Google Chrome tanpa perlu mengunduh game tersebut karena basisnya adalah layanan streaming

Bahkan game berat seperti Assassin's Creed Odyssey pun dapat berjalan lancar di laptop Chromebook yang hanya memiliki RAM 4 GB dan SSD 32 GB saja. Saat dicoba, game dapat berjalan lancar tanpa adanya lag yang terasa, game pun terasa responsif tanpa adanya jeda yang mengganggu setelah tombol ditekan. Jaringan internet lah yang menjadi penentu apakah game dapat berjalan dengan lancar atau tidak karena basisnya merupakan streaming platform.

Baca Juga: Apa itu Google Stadia dan Apa Bedanya dengan Gim Konsol?

3. Hanya membutuhkan perangkat yang bisa mengakses Google Chrome dan jaringan internet saja

Canggih, 5 Update Informasi Seputar Google Stadia yang Wajib Kamu TahuInstagram.com/stadianews

Tak hanya perangkat Chromebook yang spesifikasinya seperti laptop kantor biasa, namun perangkat lain yang sehari-hari kita gunakan pun bisa menggunakan Google Stadia. Ponsel Android keluaran Google mulai dari Pixel 2 hingga ponsel Google terbaru, Pixel 4 XL, secara resmi sudah diumumkan akan bisa menggunakan layanan ini.

Sementara untuk pengguna Android dari pabrikan lain dan pengguna iOS, nampaknya harus lebih bersabar lagi hingga pengembangan layanan game ini benar-benar sempurna dan bisa diakses di smartphone lain. Selain smartphone, ada smart TV yang bisa mengakses internet, PC desktop, dan tablet juga bisa memainkan game menggunakan Google Stadia.

4. Dirilis pada 19 November 2019

Canggih, 5 Update Informasi Seputar Google Stadia yang Wajib Kamu TahuInstagram.com/stadianews

Google Stadia direncanakan akan dirilis pada tanggal 19 November 2019 beserta 12 judul game yang secara resmi dapat diakses melalui Google Stadia. 12 game tersebut adalah Assassin's Creed Odyssey, Destiny 2: The Collection, Gylt, Just Dance 2020, Kine, Mortal Kombat 11, Red Dead Redemption II, Samurai Shodown, Thumper dan tiga seri Tomb Raider.

Meskipun baru akan resmi diluncurkan pada 19 November, namun saat ini aplikasi Stadia sudah dapat diunduh melalui Play Store khusus untuk smartphone Pixel 2 ke atas.

5. Harga berlangganan Google Stadia

Canggih, 5 Update Informasi Seputar Google Stadia yang Wajib Kamu TahuInstagram.com/stadianews

Google Stadia bukan sebuah platform yang bisa diakses gratis layaknya YouTube atau Facebook, Google memberikan tarif untuk berlangganan. Google membanderol Stadia Founder's Edition dengan harga 129 Dolar Amerika atau sekitar Rp1,8 jutaan.

Pemilik edisi ini akan mendapatkan satu buah kontroler Stadia berwarna night blue, Chromecast Ultra yang fungsinya untuk streaming game hingga resolusi 4K, lisensi menggunakan Stadia Pro selama 3 bulan termasuk game Destiny 2: The Collection, dan buddy pass yang berguna untuk meminjamkan lisensi penggunaan Stadia kepada temannya. Namun sayang sekali, pre order Founder's Edition dikabarkan sudah habis terjual di seluruh dunia.

Jika kamu gak kebagian Stadia Founder's Edition, kamu masih bisa mendapatkan edisi lainnya yaitu Premiere Edition seharga 129 Dolar Amerika secara pre order juga yang didalamnya berisi 1 kontroler Stadia berwarna clearly white, Chromecast Ultra, dan lisensi menggunakan Stadia Pro selama 3 bulan termasuk game Destiny 2: The Collection.

Selanjutnya Stadia membagi tipe langganannya menjadi dua, yaitu Stadia Pro seharga 9,99 Dolar Amerika atau sekitar Rp140 ribuan per bulan yang terdiri dari layanan streaming game dengan resolusi 4K di 60 fps, kualitas suara 5.1 Surround, game Destiny 2: The Collection dan diskon-diskon khusus saat membeli game di Stadia Store.

Sedangkan tipe yang satunya adalah Stadia Base yang baru akan diluncurkan di tahun 2020. Tipe ini memberikan layanan streaming game dengan resolusi 1080p di 60 fps, kualitas suara stereo, dan masih harus membeli game di Stadia Store.

Apakah kamu sudah gak sabar untuk menyambut era baru video game melalui Google Stadia? Yuk, tulis di kolom komentar game apa yang ingin kamu mainkan dengan Google Stadia!

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Google Stadia Adalah Masa Depan Industri Video Game

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya