Idul Adha Tahun Ini, Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Tanpa Gunungan

Tak ada pemandangan kerumunan massa yang berebut gunungan

Yogyakarta, IDN Times - Ada pemandangan berbeda dari gelaran Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Yogyakarta tahun ini, Jumat (31/7/2020) atau 10 Besar Wawu 1953.

Acara pada tahun ini tanpa kehadiran Gunungan yang biasanya dipanggul oleh para abdi dalem Konco Abang. 

Baca Juga: Status Tanggap Darurat Diperpanjang, Pemda DIY Fokus Pulihkan Ekonomi

1. Diganti ubarampe gunungan

Idul Adha Tahun Ini, Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Tanpa GununganGelaran Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Yogyakarta, Jumat (31/7/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Eksistensi tujuh gunungan pada tahun ini tergantikan dengan 2.700 tangkai ubarampe gunungan berupa rengginang dan wajik. Wujudnya, dirangkai sedemikian rupa hingga menyerupai setangkai kembang.

Tangkai-tangkai nan cantik tersebut dibagikan kepada seluruh abdi dalem Keraton Yogyakarta. GKR Mangkubumi, putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X yang memimpinnya.

"Acara Garebeg, gunungan hari ini seperti yang kemarin Idul Fitri, jadi tetap kita belum ada gunungan. Tapi, seperti kemarin kita membagikan wajik, jadi sementara ini baru diperuntukkan abdi dalem," kata Mangkubumi di Regol Keben Keraton Yogyakarta, Jumat (31/7/2020).

2. Esensi tak berubah

Idul Adha Tahun Ini, Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Tanpa GununganGKR Mangkubumi memimpin gelaran Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Yogyakarta, Jumat (31/7/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Dikatakan Mangkubumi, berubahnya konsep Garebeg ini adalah demi mematuhi protokol kesehatan. Mengingat, masih berlakunya status Tanggap Darurat Bencana COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Oleh karenanya, para abdi dalem dan kerabat dekat yang bertugas maupun peserta prosesi wajib mengenakan masker serta jaga jarak.

"Jadi, kita mengikuti itu, protokol kesehatan dan hanya beberapa yang sowan pada hari ini," lanjut dia.

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura GKR Condrokirono menuturkan, tetap digelarnya acara merupakan wujud konsistensi Keraton Yogyakarta. Khususnya, dalam melestarikan tradisi, namun tetap mendukung anjuran pemerintah.

"Esensi dari Garebeg itu sendiri tidaklah hilang. Prosesi ini tetap bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dan sedekah dari raja kepada kerabat dan rakyatnya. Di samping itu, pelaksanaan Garebeg pada zaman dahulu memang dilakukan dengan membagi-bagikan ubarampe gunungan, bukan dengan merayah atau merebut gunungan seperti dikenal saat ini," ungkap Condrokirono.

Ubarampe yang dibagikan jumlahnya sama banyak dengan rengginang pada Gunungan Estri dan Gunungan Dharat kala Upacara Garebeg.

Ubarampe rengginang dirangkai di Bangsal Srimanganti, Keraton Yogyakarta sejak Kamis (30/7/2020). Setelahnya, diletakkan di gerabah dan ditutup kain bermotif bangun tulak. Prosesi ini dipimpin oleh Penghageng KHP Wahana Sarta Kriya KRT Kusumanegara dan dilaksanakan oleh Kanca Abrit.

Ubarampe pun diinapkan semalaman lalu didistribusikan kepada Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Puro Pakualaman, dan Kepatihan.

Sebenarnya, bukan hanya prosesi inti Hajad Dalem Garebeg Besar yang ditiadakan. Agenda lain, macam Numplak Wajik, Ngabekten, dan Ringgitan Bedhol Songsong pun demikian.

 

3. Ubarampe bisa dimasak

Idul Adha Tahun Ini, Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Tanpa GununganGelaran Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Yogyakarta, Jumat (31/7/2020). IDN Times/Tunggul Damarjati

Terpisah, Wakil Penghageng Imogiri KRT Suryo Rekso Hasmoro yang turut hadir dalam acara itu menerangkan bahwa ubarampe yang diterimanya akan dibagikan kembali kepada 96 abdi dalem di Imogiri.

"Ini bisa dimasak, tapi istilahnya kalau orang Jawa itu dapat sawab dari Ngarso Dalem. Ada berkah dari Gusti Allah. Kalau saya itu, tapi abdi dalem macam-macam (menilainya)," kata Suryo.

Namun, kata dia tak ada instruksi khusus memperlakukan ubarampe ini. Semua tergantung penerimanya.

"Terserah abdi dalemnya ubarampenya mau diapakan. Kami nggak bisa ngatur-ngatur abdi dalem lain. Kalau saya, saya simpen untuk kenang-kenangan Garebeg Idul Adha. Yang kemarin (ubarampe Idul Fitri) juga masih ada," tandasnya.

Baca Juga: Temui Pemda DIY, PT LIB Dapat Restu Gelar Liga 1 2020

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya