Merapi Terpantau Keluarkan Guguran Lava Pijar hingga 36 Kali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali melaporkan adanya kejadian aktivitas guguran lava pijar Gunung Merapi pada Senin (22/2/2021). Dari pengamatan yang dilakukan pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, dilaporkan ada sebanyak 36 guguran lava pijar yang terjadi.
Baca Juga: Pertama Kali Terjadi Guguran Lava Pijar Merapi Menuju Hulu Kali Sat
1. Jarak luncur hingga 1.200 meter
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan, dari 36 guguran lava pijar yang terjadi, dilaporkan jarak maksimum yang terjadi mencapai 1.200 meter. Sementara itu, arah luncuran masih mengarah ke ke Barat Daya.
"Teramati 36 kali guguran lava dengan luncur maksimum 1.200 meter mengarah ke Barat Daya," ungkapnya pada Selasa (23/2/2021).
2. Teramati adanya asap putih intensitas tebal
Hanik mengungkapkan, selain guguran lava pijar, BPPTKG juga mengamati adanya asap warna putih dengan intensitas tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak. Selain itu, BPPTKG juga mengamati telah terjadi 138 kali gempa guguran serta 5 kali gempa hembusan.
"Asap warna putih dengan intensitas tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak," katanya.
3. Laju deformasi rata-rata per hari 0,1 cm/hari
Sementara itu, untuk laju rata-rata pemendekan EDM Babadan dilaporkan sebesar 0.1 cm/hari (dalam tiga hari). Untuk status Merapi, hingga kini ditetapkan masih dalam tingkat Siaga, dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliput Sungai Boyong, Bedog, Krasak Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dan puncak," jelasnya.
Baca Juga: 2 Kubah Lava Merapi Tumbuh Lambat, Ini Hasil Pengamatan BPPTKG