Melayat Tetangga, 33 Warga di Sleman Terpapar COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Klaster COVID-19 muncul di Kabupaten Sleman. Puluhan warga di Plalangan, Pandowoharjo, Sleman dinyatakan positif COVID-19.
Warga yang terpapar COVID-19 itu masuk dalam Klaster Takziah. Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan klaster baru ini bermula saat ada salah satu warga yang meninggal bukan karena COVID-19. Warga sekitar kemudian berbondong-bondong melayat.
"Kemudian selang 1 hari ada pengajian 1 kampung," kata Joko Hastaryo pada Senin (29/3/2021).
Baca Juga: Fakta-fakta Avifavir, Obat COVID-19 yang Dapat Izin Darurat BPOM
1. 33 warga positif COVID-19, 1 di antaranya meninggal
Joko Hastaryo menambahkan setelah warga bertakziah, beberapa hari kemudian ada salah satu warga yang merasakan gejala demam, pusing serta kehilangan penciuman. Warga yang bersangkutan melakukan kemudian memeriksakan diri ke puskesmas hingga akhirnya dinyatakan positif COVID-19.
Setelah dinyatakan positif, petugas puskesmas pun berusaha untuk melakukan tracing. Berdasarkan hasil tracing yang dilakukan, ada 33 orang warga Plalangan yang dinyatakan positif COVID-19. Bahkan, 1 warga yang positif ada yang meninggal dunia.
"Kita tidak mau ambil risiko, langsung kita lakukan swab antigen massal hari ini," katanya.
2. Dinkes Sleman tracing ratusan warga
Kepala Puskesmas Sleman I, Elyza Sinaga menjelaskan dari kejadian tersebut, pihaknya langsung melakukan swab antigen massal kepada warga setempat. Setidaknya ada 394 orang yang diundang untuk hadir mengikuti swab antigen.
"Kami tracing untuk memutus penyebaran COVID-19," jelasnya.
3. Warga yang meninggal akibat COVID-19 memiliki penyakit penyerta
Elyza menjelaskan 1 warga yang meninggal dunia berusia 44 tahun dan diketahui sebelumnya memiliki kormobit berupa sakit darah tinggi. Sementara untuk puluhan warga lain yang dinyatakan positif COVID-19 saat ini tengah menjalani isolasi. Isolasi yang dilakukan ada yang secara mandiri, di Asrama Haji dan juga Rusunawa Gemawang.
"Jumlahnya berapa yang dibawa ke selter ataupun Asrama Haji, saya tidak mengantongi tepatnya berapa," katanya.
Baca Juga: Sleman Membara, 13 Kapanewon Kembali Masuk Zona Merah COVID-19