Wamen P2MI Minta Purna PMI Tak Minder Buka Usaha

- Christina Aryani, Wakil Menteri P2MI, apresiasi usaha purna PMI yang mendirikan UMKM.
- UMKM purna PMI berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi RI, penting bagi negara.
- Purna PMI diminta tak bersikap minder, dapat mengelola keuangan untuk modal berwirausaha di Tanah Air.
Sleman, IDN Times - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, mengapresiasi atas usaha-usaha yang dirintis oleh para Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) sekembalinya bekerja dari luar negeri.
Hal itu disampaikan oleh Christina, saat menghadiri acara Sarasehan Perkumpulan Wirausahawan (PERWIRA) PMI DIY, di Desa Garongan, Sleman, Selasa (10/12/2024).
1. Kontribusi pada pertumbuhan ekonomi RI

Dalam acara ini, para Purna PMI berkesempatan untuk berdialog dan menyampaikan masukan-masukannya kepada pemerintah. Christina juga mengunjungi beberapa booth usaha Purna PMI yang turut berpartisipasi dalam acara.
Christina menuturkan, para purna PMI mendirikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di RI.
"Peran UMKM itu sangat penting bagi negara. Hampir 90 persen lebih usaha yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia itu berasal dari UMKM," terang Christina.
2. PMI jangan minder buka usaha

Oleh karenanya, Christina meminta para purna PMI untuk tak bersikap minder karena usaha yang dijalankan masih kecil.
"Sekecil apapun usaha, jalankan saja dengan sepenuh hati. Karena itu menjadi ladang ibadah. Serta selain menolong keluarga, usaha yang dijalankan bahkan bisa membantu masyarakat sekitar," tuturnya.
Dia pun berharap para PMI yang bekerja di luar negeri agar mampu mengelola keuangannya dengan baik, sehingga memiliki tabungan yang bisa digunakan untuk modal berwirausaha sekembalinya ke Tanah Air.
3. Pemerintah siap bantu berdayakan

Apalagi, lanjut Christina, setelah pulang bekerja dari luar negeri para purna PMI bisa bertemu dan berkumpul dengan teman-teman yang sudah menjalankan usaha terlebih dahulu. Tentunya, dalam wadah yang difasilitasi oleh pemerintah.
"Mengikuti perkumpulan seperti ini adalah kesempatan yang baik. Karena yang paling penting adalah jaringan, di mana kita bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman dari yang sudah memulai usaha. Sehingga kita bisa belajar pelan-pelan dan memulai usaha kecil,” jelasnya.
Lebih lanjut, Christina mengatakan jika program-program dari pemerintah juga cukup banyak untuk pemberdayaan, macam dari Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM.
"Jika membutuhkan asistensi, dapat diinformasikan melalui BP3MI DI Yogyakarta, sehingga bisa kita bantu untuk inkubasi dan sebagainya," ujarnya.