7 Kasus Omicron Siluman BA.2 Ditemukan di Yogyakarta 

Kasus terdeteksi di awal bulan Februari 2022

Yogyakarta, IDN Times - Sebanyak tujuh sampel COVID-19 dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkonfirmasi sebagai varian Omicron BA.2 atau Omicron siluman. Kasus ini terungkap lewat pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) oleh Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM). 

1. Terdeteksi di awal bulan Februari

7 Kasus Omicron Siluman BA.2 Ditemukan di Yogyakarta Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, Gunadi di Lab FKKMK UGM. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik FKKMK UGM Gunadi mengatakan, tujuh kasus Omicron siluman ini terdeteksi lewat pemeriksaan WGS terhadap total 47 sampel COVID-19 di awal Februari 2022 lalu.

"Iya, (Omicron BA.2) di DIY terdeteksi awal Februari," kata Gunadi saat dihubungi, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga: Memprihatinkan, Kematian Akibat COVID-19 di Yogyakarta Terus Bertambah

2. Ditemukan BA.1 hingga delta

7 Kasus Omicron Siluman BA.2 Ditemukan di Yogyakarta Gejala Varian Delta (unsplash.com/fusion_medical_animation)

Gunadi mengatakan, pemeriksaan terhadap 47 spesimen COVID-19 tersebut seluruhnya berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari hasil WGS, sebanyak 39 di antaranya terkonfirmasi varian Omicron dan 8 lainnya merupakan Delta.

Selanjutnya, FKKMK kembali menganalisa 39 sampel Omicron tersebut mengonfirmasi bahwa ada tujuh spesimen di antaranya merupakan sub-varian Omicron BA.2.

"Jadi 39 Omicron dan delapan Delta, yang 39 ini tujuh di antaranya BA.2, sisanya BA.1," papar Gunadi.

 

3. Lebih menular dari BA.1

7 Kasus Omicron Siluman BA.2 Ditemukan di Yogyakarta Ilustrasi memakaikan masker pada anak (Pexels/Ketut Subiyanto)

Gunadi tak memungkiri bahwa varian BA.2 ini kemampuan menularnya melebihi varian BA.1 atau bentuk Omicron yang mendominiasi di dunia dan Indonesia sekarang ini. "Sementara ini dikatakan transisi lebih cepat, tapi kalau derajat beratnya masih perlu penelitian lebih lanjut," tandasnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengungkap telah mendeteksi kasus COVID-19 varian Omicron BA.2 atau siluman. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menyebut hingga saat ini sudah ada sekitar 252 kasus varian tersebut di Indonesia.

"Terkait varian BA.2, sebenarnya kita sudah mendeteksi varian ini. Kalau kita lihat jumlah varian BA.2 yang saat ini sudah kita deteksi itu sekitar 252 varian BA.2," ujar Siti dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/3/2022).

Nadia mengatakan COVID-19 BA.2 ini cenderung lebih cepat menular dan berpotensi meningkatkan keparahan dampak paparan virus corona pada tubuh. Namun, saat ini jumlahnya masih satu persen dari omicron BA.1.

"Dari pola yang ada sampai saat ini  memang bukan hanya di Indonesia tapi di dunia 90 persen omicron BA.1. Tentunya kembali kewaspadaan untuk kita, tapi apapun variannya kita tahu kuncinya 3T, 3M, dan vaksinasi," ujarnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya