Ratusan Orang Gelar Aksi Tolak Miftah Mundur dari Jabatan UKP

- Ratusan orang turun ke jalan di Yogyakarta menolak pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman sebagai Utusan Khusus Presiden.
- Massa meminta Presiden Prabowo Subianto untuk tidak menerima pengunduran diri Miftah dan mengirim surat agar Miftah tetap dipertahankan pada jabatannya.
- Aliansi Santri Jalanan menilai bahwa Miftah layak dimaafkan dan telah memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kaum pinggiran serta membuka jalan hijrah bagi mereka.
Yogyakarta, IDN Times - Ratusan orang turun ke jalan menggelar aksi menolak Miftah Maulana Habiburrahman mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden (UKP) di kawasan Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Senin (9/12/2024).
Mereka yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Santri Jalanan itu pun meminta Presiden Prabowo Subianto tak menerima pengunduran diri Miftah yang disampaikan Jumat (6/12/2024) lalu.
1. Kirim surat ke Prabowo

Indra Ika Putra selaku koordinator aksi menyebut massa memohon agar Miftah membatalkan keputusan mundur sebagai UKP. Mereka turut mengirimkan surat kepada Prabowo agar presiden tetap mempertahankan Miftah pada jabatannya.
"Kami menyuarakan agar Abah kami (Miftah), guru kami, pembina kami, kesatria kami, agar tidak turun dari jabatan khusus utusan presiden, agar kami binaannya ada jembatan untuk ke pemerintahan," kata Indra.
2. Sudah minta maaf dan dimaafkan, klaim cuma guyon yang tak buat sakit hati

Massa menilai, Miftah layak dimaafkan menimbang yang bersangkutan telah meminta maaf kepada Sunhaji, penjual es teh asal Magelang dan kepada masyarakat.
Sunhaji pun, menurut Indra, juga sudah memaafkan Miftah atas ucapan yang dianggap mengolok-olok itu.
Massa juga menyayangkan warganet yang justru terus merundung Miftah sampai hari ini.
"Beliau dengan kesatria meminta maaf semua keluarganya, yang penjual es teh itu (Sunhaji) alhamdulillah diumrahkan semuanya," kata Indra.
Lagipula, Indra meyakini bahwa Miftah sama sekali tak berniat merendahkan Sunhaji. Baginya, itulah gaya dakwah Miftah yang lekat dengan guyonan ceplas-ceplos.
"Saya saja diolok-olok setiap harinya. Tapi saya pernah diumrahkan," katanya.
3. Buka jalan buat berhijrah

Hal lain yang menurut aliansi agar Miftah tetap dipertahankan selaku UKP adalah kontribusi pengasuh Ponpes Ora Aji itu terhadap kaum pinggiran. Kata Indra, Miftah telah berbuat dalam menjangkau kaum marginal, anak jalanan dan preman serta membuka jalan hijrah buat mereka.
Aliansi Santri Jalanan ini, kata dia, berasal dari berbagai kelompok yang merupakan binaan Miftah.
"Dia selalu memberikan nilai positif, memberikan pengenalan agama dengan dakwah-dakwah beliau, memberikan kontribusi yang sangat bermanfaat bagi kami," pungkasnya.