Bau Sampah Menyengat, Warga Tolak Perluasan ITF Pasar Niten Bantul

- Warga Padukuhan Jaranan dan Sawit menolak pembangunan perluasan ITF Pasar Niten karena bau menyengat dan dampak buruk yang ditimbulkan.
- Pemasangan spanduk penolakan dipicu oleh tidak adanya kesepakatan dengan pemerintah terkait tuntutan warga.
- Kepala DLH Bantul siap berkomunikasi dengan warga setelah proses pembangunan perluasan ITF Pasar Niten dihentikan sementara.
Bantul, IDN Times - Warga Padukuhan Jaranan dan Sawit, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon menolak pembangunan perluasan Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten.
Sejumlah spanduk berisi penolakan pembangunan perluasan ITF Pasar Niten dipasang warga di pagar sisi timur Pasar Niten, hingga di lokasi yang akan digunakan untuk perluasan ITF, yang saat ini sedang dikerjakan oleh pemenang tender.
1. Warga protes bau sampah menyengat

Dukuh Jaranan, Fendika Nurjayanto Yudatama, mengatakan penolakan warga dipicu adanya bau menyengat dari ITF Pasat Niten. Warga juga memperoleh informasi dari media sosial bahwa perluasan ITF digunakan untuk menampung dan mengolah sampah dari luar Pasar Niten.
"Warga di Padukuhan Jaranan dan Sawit sudah Merakan dampak bau yang menyengat setiap harinya dari ITF. Jika ada perluasan pembangunan, sampah yang akan diolah semakan banyak, dampak bau yang menyengat semakin bertambah," ucapnya, Senin (28/4/2025).
2. Warga tidak setujui perluasan

Fendika menambahkan pemasangan spanduk penolakan perluasan ITF Pasar Niten, merupakan buntut tidak ditemukannya kesepakatan dengan warga.
"Dari lima tuntutan warga, empat tuntutan disepakati oleh Pemkab Bantul, namun satu tuntutan tidak ada titik temu, yakni tidak ada pembangunan perluasan ITF Pasar Niten. Pada Minggu (27/4/2025), warga khususnya di Padukuhan Sawit memasang spanduk penolakan ," terangnya.
3. DLH Bantul siap berkomunikasi dengan warga

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Bambang Purwadi mengaku menghormati aspirasi warga warga. Menurutnya pembangunan perluasan ITF Pasar Bawuran merupakan satu kesatuan dengan pembangunan ITF Pasar Niten yang telah beroperasi.
"Saat ini kan kondisinya baru darurat sampah, namun jika ada penolakan kita siap berembug dengan warga," ujarnya.
Pasca penolakan, Bambang mengakui proses pembangunan perluasan ITF Pasar Niten dihentikan sementara, dan dilakukan pemindahan sampah.
"Jadi itu bukan perluasan ITF, pembangunan hanggar itu merupakan bagian dari ITF Pasar Niten sehingga bukan perluasan. Tapi kita siap berkomunikasi dan sosialisasikan kepada warga yang keberatan," tandasnya.