Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inisiator Jembatan Apung di Bantul Pesimis Dapat Izin dari BBWSSO

IMG-20250822-WA0068.jpg
Jembatan apung di Sungai Progo untuk mempersingkat jarak waktu ke Yogyakarta.(IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • BBWSSO untuk sementara masih izinkan jembatan apung beroperasi
  • Pesimis BBWSSO keluarkan izin resmi
  • Anjuran dari BBWSSO jika jembatan apung beroperasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

‎Bantul, IDN Times - Jembatan apung di atas Sungai Progo yang menghubungkan Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, dengan Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, hingga kini masih beroperasi meski belum mengantongi izin resmi dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO). Jembatan ini smasih menjadi jalur alternatif warga yang ingin menyeberang, terutama bagi pengendara yang membutuhkan akses lebih cepat dibanding harus memutar melalui jembatan utama di wilayah sekitar.

1. . BBWSSO untuk sementara masih izinkan jembatan apung beroperasi

Inisiator Jembatan Apung di Bantul Pesimis Dapat Izin dari BBWSSO
Salah satu inisiator pembangunan jembatan apung di Sungai Progo, Sudiman. (IDN Times/Daruwaskita)

Inisiator jembatan apung, Sudiman, mengungkapkan bahwa meski belum berizin, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) masih memberi lampu hijau karena dibutuhkan warga.

"Untuk sementara jembatan apung masih beroperasi," katanya, Kamis (4/8/2025).

2. Pesimis BBWSSO keluarkan izin resmi

IMG-20250820-WA0002.jpg
Salah satu pengusaha yang menginisiasi pembangunan jembatan apung di Sungai Progo, Sudiman.(IDN Times/Daruwaskita)

Sudiman menyampaikan pihaknya tidak akan mengurus izin karena dinilai mustahil BBWSSO mengeluarkannya. Menurutnya, jembatan apung itu dianggap tidak memenuhi syarat.

"Kalau izin kayaknya tidak bisa soalnya tidak memenuhi syarat. Tapi kayaknya BBWSSO hanya intinya kalau sementara ini memang berguna untuk masyarakat juga tidak bisa apa-apa, karena masyarakat masih membutuhkan sedangkan pemerintah tidak bisa membuatkan yang lebih layak," ujarnya.

Meski begitu, Sudiman menegaskan pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan ke BBWSSO. Ia menyebut lembaga tersebut juga pernah sekali meninjau langsung jembatan apung tersebut.

"Sudah kita berkirim surat ke BBWSSO dan diterima. BBWSSO juga telah mengunjungi jembatan apung ini satu kali," tuturnya.

3. Anjuran dari BBWSSO jika jembatan apung beroperasi

Inisiator Jembatan Apung di Bantul Pesimis Dapat Izin dari BBWSSO
Jembatan apung di Sungai Progo untuk mempersingkat jarak waktu ke Yogyakarta. (IDN Times/Daruwaskita)

Saat meninjau jembatan apung, BBWSSO memberikan saran khusus agar pengelola menjaga kelancaran aliran sungai. Jika terjadi banjir, sampah yang tersangkut di dasar jembatan harus segera dibersihkan, bahkan jembatan perlu ditutup sementara.

"Sampah yang nyangkut di jembatan harus dibersihkan agar aliran sungai lancar dan jika banjir jembatan apung kita tutup," tandas Sudiman.

Ia menambahkan, jembatan apung hanya boleh dilintasi sepeda motor dan kendaraan roda empat dengan tonase maksimal satu ton.

"Ada kendaraan roda empat yang membawa batako yang beratnya lebih dari satu ton kita minta balik kanan," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Kotoran Ayam Diolah Jadi Pakan Bernutrisi di Tangan Mahasiswa UGM

04 Sep 2025, 21:13 WIBNews