Hari Kedua Nataru, Arus Lalin Masuk Jogja dari Prambanan Ramai Lancar

- Arus lalu lintas Nataru di Prambanan belum signifikan
- Kendaraan keluar lebih banyak dari yang masuk
- Polisi memprediksi lonjakan arus hari ketiga periode angkutan Nataru
Sleman, IDN Times - Arus lalu lintas dari pintu perbatasan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebelah timur, tepatnya Prambanan, Sleman, disebut belum mengalami peningkatan signifikan pada hari kedua masa angkutan Natal 2024 dan tahun baru 2025 (Nataru).
Polisi memprediksi lonjakan arus lintas akan terjadi pada hari ketiga periode angkutan Nataru atau hari ini 23 Desember malam.
Pintu perbatasan sisi timur jadi salah satu yang diantisipasi menimbang berlaku fungsionalnya tol Yogyakarta-Solo segmen Klaten Prambanan.
1. Lebih banyak kendaraan keluar DIY

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi menyebut hingga hari kedua justru lebih banyak kendaraan keluar melewati pintu perbatasan Prambanan ketimbang yang masuk.
"Memang saat ini kecenderungannya itu karena kita baru mulai operasi tanggal 21 kemarin, lebih banyak yang keluar daripada yang masuk. Ya analisanya memang sebelum operasi mereka sudah berada di dalam kota Jogja," kata Ardi, Minggu (22/12/2024) petang.
Kata Ardi, polisi memperkirakan kendaraan dari wilayah barat seperti Jakarta atau Jawa Barat masih dalam perjalanan atau baru saja berangkat.
"Jadi kita mulai antisipasi nanti malam sampai dengan besok. Dan di malam tanggal 23 (Desember) kita akan maksimalkan kegiatan operasi kita untuk pemantauan," ujar Ardi.
2. Volume kendaraan masuk masih di bawah seribu per 30 menit

Polisi, selama periode angkutan Nataru 2024 ini memiliki klasifikasi volume kendaraan yang masuk dari sisi timur guna menentukan tindakan yang akan diambil dalam mengurai kepadatan lalu lintas.
Seribu kendaraan dalam waktu setengah jam berarti kategori sedang, sedangkan 1.500 dalam waktu 30 menit berarti tinggi dan polisi sudah harus mengambil tindakan berupa mengalihkan kendaraan atau melakukan rekayasa lalu lintas.
Pengalihan atau rekayasa lalu lintas diperlukan demi mengantisipasi kepadatan di pusat kota wilayah DIY.
Sementara itu, menurut Ardi, hasil pemantauan di pos jaga Prambanan mencatat angka tertinggi baru 844 kendaraan per 30 menit pada Minggu, 22 Desember pukul 09.30-10.00 WIB.
"Masih ramai lancar," kata Ardi.
Adapun untuk kendaraan keluar tercatat paling tinggi pada hari yang sama, pukul 10.00-10.30 WIB di angka 1.369 per 30 menit.
"Kemungkinan ada peningkatan jumlah kendaraan yang masuk dimungkinkan mulai besok sampai dengan 23 malam ya. Karena seperti teori yang kita pahami untuk Jogja ini memang akan agak delay sedikit antara satu sampai dengan dua hari dibandingkan dengan wilayah Jawa Tengah," jelasnya.
3. Wisatawan menginap di kabupaten/kota tetangga

Ardi memperkirakan volume antara kendaraan yang keluar dan masuk melalui pintu timur tak akan jauh berbeda selama periode angkutan Nataru ini. Polisi melihat kemungkinan itu menimbang Yogyakarta atau DIY sebagai tujuan wisata yang terus diserbu wisatawan, sementara akomodasi juga sudah penuh.
Prediksinya, wisatawan mencari kamar tersisa hingga daerah perbatasan atau bahkan kabupaten/kota tetangga dan keluar-masuk DIY untuk berwisata.
"Ada kemungkinan juga arus lalu lintas yang keluar masuk akan selalu seimbang, karena Jogja (DIY) ini tujuan wisata yang pasti banyak juga kota-kota di sekeliling Jogja yang menjadi tempat stay, mereka jadi tidak di Jogja sendiri," kata Ardi.
"Karena memang sudah banyak diketahui bahwa kesulitan mencari tempat akomodasi di Jogja karena kota-kota juga sudah terpesan jauh-jauh dari sebelumnya maka mereka akan melakukan pencarian akomodasi alternatif bisa di Kota Solo atau mungkin di Magelang," pungkasnya.