Gejolak Dunia Jadi Tantangan Pariwisata Jogja, Apa yang harus dilakukan?

- Pariwisata di Jogja harus memiliki daya saing yang lebih baik dibandingkan destinasi wisata di negara lain, maupun daerah lain di dalam negeri.
- Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY berupaya mempromosikan Jogja dengan cara yang lebih efektif, efisien, sekaligus sesuai target, terutama ke negara-negara di Asia Tenggara.
Yogyakarta, IDN Times – Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinpar DIY), Imam Pratanadi menyebut gejolak di tingkat global turut mempengaruhi kondisi pariwisata di DIY. Ia mengkhawatirkan jika gejolak global berlanjut akan berdampak pada tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY, dan akhirnya pada bandara internasional.
“Itu salah satu tantangan yang cukup berat,” ungkap Imam saat Forum Pentahelix 2025 ‘Kesiapan Pariwisata DIY Menghadapi Dinamika Pariwisata Global’ di Kantor Badan Otorita Borobudur (BOB), Senin (25/8/2025).
1. Pariwisata DIY mesti memiliki daya saing dibanding destinasi di negara lain

Imam menyebut tantangan lainnya adalah pelemahan ekonomi global. "Pariwisata DIY harus memiliki daya saing yang lebih baik dibandingkan destinasi wisata di negara lain, maupun daerah lain di dalam negeri," ujar Imam.
Ia berharap transportasi, khususnya bandara internasional ke Jogja dapat dibuka. "Saat ini direct flight yang ada baru Malaysia dan Singapura. Tantangan kita adalah kemudian membuka jalur penerbangan lain yang memungkinkan wisatawan mancanegara hadir secara direct ke Yogyakarta Internasional Airport (YIA),” ujar Imam.
Imam mengatakan kesiapan destinasi wisata juga harus dipastikan. Pasalnya saat ini ada perubahan pola wisatawan, tidak hanya sekadar untuk melihat tapi mencari pengalaman yang mendalam. “Sekarang deep experience bahkan cultural immersion (pengalaman budaya yang menalam). Kekuatan kita sebenarnya ada di cultural immersion,” imbuhnya.
2. Pariwisata masih menjadi prioritas utama pemerintah

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), Agustin Peranginangin mengatakan pariwisata masih menjadi salah satu fokus utama pemerintah. Sejumlah program telah dicanangkan oleh Menteri Pariwisata.
“Jogja jadi salah satu yang diharapkan akan menjadi pusat wellness dan gastronomi untuk ke depannya. Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik. Tentu pariwisata ini muara dari berbagai sektor yang mendukung,” ucap Angin.
3. Asia Tenggara masih menjadi fokus

Semantara, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara mengatakan pihaknya berupaya mencari jalan untuk mempromosikan Jogja dengan cara yang lebih efektif, efisien, sekaligus sesuai target. “Apanya kami belum bisa sampaikan, karena perumusan itu tentunya sedang bergulir, masih dirapatkan. Nanti kalau memang sudah menjadi bentuk yang lebih konkret kami akan infokan ke media,” ucap GKR Bendara.
Saat disinggung negara yang menjadi target wisata, GKR Bendara menyebut yaitu negara yang mempunyai penerbangan ke Indonesia. “Juga yang radius dekat ASEAN, Southeast Asia. Memang sebelah sini (Asia Tenggara) memang situasinya tidak terlalu memanas, potensi pasarnya sangat ada,” ujar GKR Bendara.