Dua Perempuan Meninggal Usai Pesta Miras Oplosan di Bantul

- Dua perempuan warga Yogyakarta meninggal setelah minum miras oplosan bersama teman di Bantul.
- Keempatnya mencampur miras dengan pil sapi, menyebabkan salah satunya mengeluh sakit dan akhirnya meninggal.
- Polisi menemukan tujuh botol miras oplosan di lokasi kejadian dan telah memeriksa empat saksi terkait kasus ini.
Bantul, IDN Times - Dua perempuan warga Kota Yogyakarta, RKP (21) dan MAM (24), meninggal dunia setelah pesta minuman keras (miras) oplosan bersama dua rekannya di Padukuhan Ngumpul, Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, pada Sabtu (3/3/2025). RKP mengembuskan napas terakhir di RS Pratama Kota Yogyakarta pada Senin (3/3/2025), sedangkan MAM yang meninggal dunia di RS Rajawali beberapa waktu kemudian.
1. Membeli minuman oplosan di Tambalan, Pleret, Bantul

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat KPP (21), warga Ngumpul, mendatangi rumah AF (27) di Tambalan, Pleret, Bantul, pada Sabtu (1/3/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. KPP datang untuk membeli tiga botol miras oplosan berukuran 600 mililiter.
"Jadi KPP datang ke rumah AF untuk membeli minuman keras oplosan. Saat KPP ingin pulang, justru AF mengajaknya minum bersama. Akhirnya, mereka berdua menuju rumah KPP," ujarnya, Selasa (4/3/2025).
2. Korban ikut pesta miras oplosan yang dicampur pil koplo

Saat itu, KPP tidak datang sendiri, tetapi juga mengajak dua temannya, yakni RKP (21), warga Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, dan MAM (24), warga Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Keempatnya kemudian berencana menggelar pesta miras.
Namun, KPP memiliki ide mencampur miras oplosan dengan obat tertentu. "KPP ternyata mencampur miras oplosan dengan pil sapi yang sudah digerus," ungkapnya.
3. Korban dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia

Setelah miras oplosan dicampur dengan pil sapi, keempatnya langsung menggelar pesta miras di rumah KPP. Memasuki pukul 21.00 WIB, RKP mulai mengeluh dadanya terasa panas.
RKP kemudian menghubungi Andin (18) untuk menjemputnya. Sekitar pukul 21.15 WIB, Andin tiba di rumah KPP dan membawa RKP pulang.
"Menurut keterangan saksi (Andin), sampai di rumah RKP hanya tidur dan tidak mau makan," kata Jeffry.
Pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 21.00 WIB, Andin kembali menemui RKP di rumahnya. Ia membawakan makanan, susu, dan air kelapa kemasan, tetapi RKP tetap menolak makan.
Hingga akhirnya, Senin (3/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB, RKP mulai muntah-muntah. Keluarga segera membawanya ke RS Pratama Kota Yogyakarta, namun nyawanya tak tertolong.
"RKP sempat dirawat di IGD dan pukul 06.00 WIB dinyatakan meninggal dunia," ujarnya. "Selang beberapa saat petugas juga mendapatkan informasi MAM juga meninggalkan dunia di RS Rajawali," lanjut Jeffry.
Menindaklanjuti kejadian ini, Polsek Banguntapan langsung mendatangi lokasi kejadian dan menemukan tujuh botol plastik berisi miras oplosan. Sementara itu, KPP kini dirawat di RS Hardjolukito, sedangkan AF dirawat di RS Bhayangkara Polda DIY.
"Saat ini polisi telah memeriksa empat saksi. Untuk perkembangan lebih lanjut akan saya informasikan kembali," tuturnya.