Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dispar Bantul Pesimistis Target Retribusi Bisa Tercapai

TPR Induk Pantai Parangtritis yang baru.
TPR Induk Pantai Parangtritis yang baru. (IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Larangan study tour menurunkan PAD dari retribusi
  • Keberadaan TPR tidak ideal, menghambat optimalisasi petugas
  • Petugas TPR telah bekerja sesuai tupoksinya, namun hasilnya tidak sesuai harapan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Dinas Pariwisata Bantul pesimistis target retribusi pariwisata tahun 2025 yang mencapai Rp49 miliar akan tercapai. Meski masih menyisakan waktu 2,5 bulan, capaian retribusi pariwisata hingga pertengahan bulan Oktober baru Rp20,5 miliar.

‎1. Larangan study tour sebabkan PAD dari retribusi turun

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Saryadi
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Saryadi. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Saryadi mengatakan penyebab capaian retribusi hingga pertengahan Oktober 2025 baru mencapai Rp20,5 miliar salah satunya adanya larangan study tour dari sejumlah daerah seperti Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

"Tapi target retribusi pariwisata daerah lain juga terdampak dari kebijakan larangan study tour," katanya, Sabtu (18/10/2025).

‎2. Keberadaan TPR tidak ideal

TPR Induk Pantai Parangtritis yang baru.
TPR Induk Pantai Parangtritis yang baru. (IDN Times/Daruwaskita)

Di sisi lain kata Saryadi, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Dispar terkendala dengan keberadaan tempat pemungutan retribusi yang dinilai tidak ideal. Seperti TPR Parangtritis yang baru, karena keterbatasan lahan belum ideal untuk menjadi sebuah TPR.

"Kondisi itu menyebabkan tingkat optimalisasi petugas TPR untuk menarik retribusi tidak semaksimal saat penarikan retribusi TPR Parangtritis yang lama. Ibaratnya kan hanya 'nyegat' di jalan," ucapnya.

‎"Jadi kalau efektivitas maka TPR Parangtritis lama lebih efektif karena ada pembatas lajur-lajur untuk petugas menarik retribusi," imbuhnya.

Dengan kondisi TPR Parangtritis saat ini yang tidak dilengkapi rambu-rambu hingga pembatas jalan menyebabkan petugas kesulitan untuk menghentikan wisatawan. ‎"Ya demi keamanan petugas TPR maka lolos dari pembayaran retribusi," tandasnya.

Saryadi berharap petugas yang berjaga di TPR Parangtritis bisa bertahan dan tetap semangat dalam bekerja meski harus berpanas-panas dan harus basah kuyup saat hujan turun.

‎"Kalau TPR Parangtritis lama dan penggantinya berjalan semua maka ada keterbatasan personel. Untuk Pantai Parangtritis akses wisatawan dari utara (Jalan Parangtritis) masih dominan," terangnya.

‎3. Petugas TPR telah bekerja sesuai tupoksinya

Sekretaris Komisi B, DPRD Bantul, Dodi Purnomo Jati
Sekretaris Komisi B, DPRD Bantul, Dodi Purnomo Jati. (.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara ‎Sekretaris B DPRD Bantul, Dodi Purnomo Jati mengatakan Dispar Bantul telah berusaha untuk mencapai target. Hanya, banyak kendala di lapangan mulai dari larangan study tour hingga TPR yang tidak ideal.

‎"Ya itu memang fakta di lapangan. Petugas TPR telah bekerja sesuai tupoksinya namun hasilnya tidak sesuai harapan," katanya.

‎Dodi berharap dibukanya Jembatan Pandansimo nantinya akan mendongkrak kunjungan wisatawan ke pantai selatan Bantul. Di sisi lain pelaku UMKM mendapatkan untuk mendapatkan rezeki.‎ "Saya melihat setelah Jembatan Pandansimo dibuka 24 jam aktivitas ekonomi masyarakat terus berkembang meski kedepannya perlu penataan," katanya.



Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

DPD RI: Penyaluran Stimulus UMKM Rp200 Triliun Harus Dikawal

19 Okt 2025, 08:08 WIBNews