Buaya di Sungai Progo Muncul Lagi, Warga Resah

- Warga Padukuhan Yuwono resah dengan kemunculan buaya di Sungai Progo.
- Lurah Triharjo memastikan kebenaran video rekaman buaya dan menghubungi BKSDA Yogyakarta.
- BKSDA Yogyakarta tidak memiliki wewenang menangani buaya di alam liar, kewenangan ada di KKP.
Bantul, IDN Times - Warga Padukuhan Yuwono, Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, kembali dibuat resah dengan kemunculan buaya di Sungai Progo pada Minggu (1/6/2025).
Lurah Triharjo, Suwardi, mengatakan dirinya menerima laporan dari seorang warga Yuwono yang mengaku merekam kemunculan buaya di Sungai Progo pada hari tersebut. "Warga Yuwono itu mengirimkan video rekaman di Sungai Progo," ujarnya, Selasa (3/6/2025).
1. Warga pastikan itu buaya

Menerima informasi tersebut, Suwardi langsung menghubungi warga yang merekam untuk memastikan kebenarannya. Ia ingin memastikan apakah hewan dalam video benar-benar buaya atau hanya biawak, karena dari kejauhan terlihat mirip.
"Warga itu bilang bahwa binatang yang direkam melalui gawai adalah buaya, bukan biawak," ungkapnya.
3. Sudah lapor ke BKSDA

Berdasarkan kesaksian warga dan rekaman video, Suwardi mengaku telah mengirimkan bukti kemunculan buaya di Sungai Progo kepada BKSDA Yogyakarta pada Senin (2/6/2025). Ia menyebut, penanganan buaya membutuhkan bukti kuat seperti foto atau video.
"Dengan bukti video tersebut kita berharap BKSDA turun tangan untuk menangkap buaya yang membuat warga yang beraktivitas di bantaran Sungai Progo menjadi takut," tandasnya.
"Tapi sampai hari ini tidak ada respons sama sekali dari BKSDA," tambahnya lagi.
3. BKSDA klaim bukan kewenangannya

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Dyah Sulistyari, menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki wewenang untuk menangani buaya yang berada di alam liar.
"Berdasarkan Undang-undang No.32 tahun 2024, kewenangan penanganan buaya saat ini ada di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)," katanya. "Coba hubungi KKP saja, atau ke Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi saja," tambahnya.