Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi orang emosi (Pexels.com/Craig Adderley)

Yogyakarta, IDN Times - Manusia memiliki emosi, baik yang positif dan negatif. Namun, terkadang kita sukar mengendalikan emosi.

Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Sutarimah Ampuni, mengatakan emosi perlu dikelola agar tidak timbul dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.

"Emosi perlu dikelola, mengekspresikannya dengan sehat dan pas. Tidak menahan-nahan namun juga tidak meledak-ledak," katanya pada 14 April 2022 dilansir laman resmi UGM.

1. Beberapa strategi mengekspresikan emosi

ilustrasi memendam emosi (pexels.com/Craig Adderley)

Menurut Ampuni, ada beberapa strategi dalam mengekspresikan emosi yang dirasakan. Antara lain, menahan atau menekan emosi. Misalnya, menahan rasa sedih saat berduka agar tak terlihat rapuh.

"Sebenarnya strategi ini kurang bagus karena kalau terlalu menahan akan berbahaya. Ibarat botol yang diisi air soda dan ditutup rapat suatu saat akan meledak, begitu juga dengan emosi," ungkapnya.

Cara lainnya adalah dengan merenung. Sebagian orang mengekspresikan emosinya dengan cara diam dan menyendiri. Berikutnya, mengekspresikan emosi secara agresif. Misalnya, marah-marah dan berperilaku kasar.

Dosen Fakultas Psikologi UGM ini juga mengatakan tidak semua emosi harus diekspresikan atau dilepaskan. Namun, harus selektif dalam melepas dan menahan emosi. 

"Harus pilih-pilih, kadang harus melepas dalam ukuran yang pas, tetapi kadang kala harus menahan," terangnya.

2. Lima cara untuk mengelola emosi

Editorial Team

Tonton lebih seru di