Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Cara Kucing Berkomunikasi lewat Bahasa Tubuh, Simak Baik-Baik!

Ilustrasi wanita menggendong kucing (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Ekor kucing bisa mengekspresikan perasaan seperti bahagia, percaya diri, ketakutan, dan tidak aman melalui posisinya. Gerakan ekor yang cepat bisa menunjukkan iritasi atau ketidaknyamanan.
  • Telinga kucing yang tegak menandakan rasa penasaran atau siap bermain, sementara telinga yang mengarah ke samping atau belakang bisa menjadi tanda stres atau agresi.
  • Kombinasi dari bahasa tubuh dan suara kucing dapat menunjukkan kasih sayang, rasa lapar, peringatan, atau ancaman. Memahami isyarat ini dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan kucing kesayangan.

Kucing itu seperti punya dunia sendiri, ya gak sih? Meski mereka gak bisa ngomong seperti kita, kucing punya cara komunikasi yang gak kalah menarik. Pernah gak kamu merasa kucingmu seperti sedang "ngobrol" sama kamu? Nah, ternyata mereka menyampaikan banyak hal melalui bahasa tubuh mereka yang unik. Di artikel ini, kita bakal membahas lima cara kucing berkomunikasi yang mungkin gak kamu sadari. Siap-siap jatuh cinta lagi sama tingkah mereka, yuk!

Bukan cuma sekadar mengeong, kucing punya bahasa yang kaya banget buat menyampaikan perasaan, kebutuhan, atau bahkan peringatan. Jadi, kalau kamu merasa belum cukup paham sama kucingmu, yuk simak lima cara mereka "ngomong" melalui bahasa tubuh ini. Siapa tahu, setelah baca ini, kamu bakal jadi lebih nyambung sama si meong kesayanganmu!

1. Posisi ekor: "barometer" perasaan kucing

Ilustrasi kucing sedang berjalan (pexels.com/Jody Parks)

Ekor kucing adalah salah satu bagian tubuh yang paling ekspresif. Ketika ekornya berdiri tegak dengan sedikit melengkung di ujung, itu artinya mereka merasa bahagia dan percaya diri. Sebaliknya, jika ekor mereka melengkung ke bawah atau terselip di antara kaki, itu bisa jadi tanda ketakutan atau rasa tidak aman.

Menurut penelitian dari Journal of Veterinary Behavior (2016), posisi ekor kucing memainkan peran penting dalam komunikasi antarsesama kucing dan dengan manusia. Ekor yang bergerak cepat dari sisi ke sisi biasanya menunjukkan iritasi atau ketidaknyamanan. Jadi, kalau kucingmu tiba-tiba mengibas-ngibaskan ekor saat kamu mengelusnya, mungkin dia sedang merasa terganggu.

2. Telinga: radar emosi yang sensitif

Ilustrasi kucing menghadap ke atas (freepik.com/tirachard)

Telinga kucing bisa memberi banyak petunjuk tentang perasaannya. Ketika telinganya tegak dan menghadap ke depan, itu tandanya mereka merasa penasaran atau siap bermain. Namun, jika telinganya mengarah ke samping atau ke belakang, hati-hati, karena itu bisa menjadi tanda stres atau agresi.

Penelitian dari International Cat Care (2020) menyebutkan bahwa telinga kucing sangat sensitif terhadap suara dan situasi di sekitarnya. Mereka bahkan bisa mendeteksi frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada manusia. Perubahan posisi telinga ini biasanya dilakukan untuk merespons ancaman atau kebisingan yang tidak nyaman. Jadi, perhatikan baik-baik gerakan telinganya untuk mengetahui apa yang mereka rasakan.

3. Mata: "jendela hati" kucing

Ilustrasi mata kucing (freepik.com/wirestock)

Pernah melihat kucing mengedip pelan ke arahmu? Itu adalah tanda cinta dan kepercayaan. Para ahli sering menyebut perilaku ini sebagai "cat kiss". Di sisi lain, tatapan tajam tanpa berkedip bisa menjadi tanda peringatan atau ancaman, terutama jika mereka merasa terpojok.

Studi yang dipublikasikan di Nature Communications (2020) menunjukkan bahwa kucing lebih mungkin menunjukkan perilaku mengedip pelan kepada manusia yang sering menunjukkan sikap ramah terhadap mereka. Jadi, kalau ingin membangun hubungan yang lebih erat dengan kucingmu, coba balas dengan mengedip pelan.

4. Posisi tubuh: bahasa gerak yang jelas

Ilustrasi kucing duduk (freepik.com/jcomp)

Cara kucing duduk, berdiri, atau berbaring juga bisa menjadi isyarat penting. Ketika kucing melengkungkan punggung dan bulu-bulunya berdiri, itu tandanya mereka sedang merasa terancam atau siap bertahan. Sebaliknya, ketika mereka berguling di lantai dengan memperlihatkan perut, itu biasanya tanda bahwa mereka merasa aman dan nyaman di sekitarmu.

Menurut penelitian dari American Animal Hospital Association (2019), posisi tubuh kucing sering kali digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama kucing dan manusia. Namun, penting untuk diingat bahwa memperlihatkan perut bukan selalu ajakan untuk dielus, karena bagian itu adalah area sensitif mereka.

5. Suara dan bahasa tubuh yang bersinergi

ilustrasi pemilik dan kucing peliharaan (freepik.com/freepik)

Kucing gak cuma menggunakan bahasa tubuh, tapi juga sering menggabungkannya dengan suara. Misalnya, ketika mereka mengeong sambil menggosokkan tubuhnya ke kaki kita, itu adalah kombinasi dari bahasa tubuh dan vokal yang menunjukkan kasih sayang. Sebaliknya, geraman atau desisan disertai dengan punggung yang melengkung jelas menunjukkan ancaman.

Dalam studi dari Cornell University College of Veterinary Medicine (2021), suara kucing dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan komunikasinya, seperti panggilan kasih sayang, rasa lapar, atau peringatan. Kombinasi ini membuat kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang paling ekspresif.

Bahasa tubuh kucing memang penuh misteri, tapi juga sangat menarik untuk dipelajari. Dengan memahami isyarat ini, kamu bisa membangun hubungan yang lebih baik dan mendalam dengan kucing kesayanganmu. Jadi, jangan abaikan sinyal-sinyal kecil dari mereka, karena setiap gerakan punya makna tersendiri.

Semakin kamu mengenal bahasa tubuh kucing, semakin mudah untuk memahami apa yang mereka butuhkan dan rasakan. Yuk, jadi "teman ngobrol" yang lebih baik buat si meong!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
EditorSandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Follow Us