Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejumlah pegawai mengevakuasi rekannya yang terluka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Bunikasih, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). (ANTARA FOTO/HO/Humas BPBD Cianjur)

Sleman, IDN Times - Kepala Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, Dr. Muhammad Anggri Setiawan, mengingatkan pasca terjadinya gempa Cianjur penting untuk melakukan pemetaan guna mengidentifikasi keberadaan sesar pada suatu daerah.

“Jika sudah teridentifikasi, masing-masing sesar perlu diestimasi rata-rata kecepatan pergerakannya," ujar Anggi, Selasa (22/11/2022).

 

1. Pentingnya data dasar untuk skenario mitigasi

Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Identifikasi ini untuk mengetahui sesar mana saja yang masih aktif dan tidak, serta yang paling berpotensi terjadi gempa di masa depan. Namun metode ini menurutnya tidak sepenuhnya akurat karena aktivitas alam sangat dinamis, tapi dengan tersedianya data dasar dapat dijadikan acuan untuk skenario mitigasi di masa depan.

Anggri mengingatkan setiap kejadian gempa besar selalu diikuti dengan gempa susulan dengan skala yang relatif lebih kecil. “Walaupun lebih kecil, tetap harus waspada,” pesannya.

2. Peneliti telah lakukan pemetaan di sesar Lembang dan Sumatra

Editorial Team

Tonton lebih seru di