SPPG di Yogyakarta Ditutup Imbas 491 Siswa Diduga Keracunan MBG

- Penutupan SPPG Wirobrajan di Yogyakarta setelah 491 siswa diduga keracunan MBG
- Hasto sudah ngobrol dengan Dadan dan mengungkapkan pengurangan jatah paket produksi harian serta tambah pekerja di dapur MBG
- Ada 491 siswa dari dua SMA yang diduga alami keracunan MBG, dengan kelalaian dalam memasak salah satu menu oleh SPPG Wirobrajan
Yogyakarta, IDN Times - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo memastikan Unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan di wilayahnya sudah dihentikan operasionalnya sementara. Penutupan operasional sementara menyangkut kejadian gejala keracunan massal dengan korban sebanyak 491 siswa diduga akibat hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) produksi SPPG tersebut.
1. Hasto sudah ngobrol dengan Dadan

Hasto menyebut penutupan operasional SPPG Wirobrajan per Jumat (17/10/2025) ini adalah salah satu arahan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana.
Hasto bilang, dirinya sudah berkomunikasi dengan Dadan menyangkut kejadian dugaan keracunan dan evaluasi SPPG Wirobrajan.
"Saya sudah lapor ke pak Kepala BGN di pusat, saya juga sudah diberikan arahan untuk supaya ini dievaluasi dulu, karena kan ada sampel makanan yang kita kirim ke Labkesda, butuh waktu sekitar dua minggu. Kita sambil menunggu hasil evaluasi saya kira untuk (operasional SPPG Wirobrajan) berhenti sejenak, begitu hasil evaluasi sudah ada kita bisa jalankan lagi," kata Hasto saat dihubungi, Jumat.
Menurutnya, penghentian operasional sementara ini juga memang sudah prosedur tetap (protap) yang diberlakukan kepada SPPG apabila MBG produksinya menimbulkan dugaan kasus keracunan.
2. Pengurangan jatah paket produksi harian

Lebih lanjut, Hasto mengungkap arahan lain dari Dadan apabila SPPG nantinya beroperasi kembali pascaevaluasi, yaitu pengurangan jumlah produksi paket harian MBG.
SPPG Wirobrajan memproduksi sekitar 3.400 paket setiap harinya. Mereka melayani sebanyak 9 sekolah sebagai kelompok penerima manfaat. Kata Hasto, sesuai arahan Dadan maka jumlah paket harian ini sangat mungkin dikurangi menjadi 2 ribuan paket per hari.
"Atau lebih rendah lagi," tutur Hasto.
Hasto pribadi menilai jumlah 3.400 sekian paket per hari memang terlalu membebani jika diserahkan kepada SPPG saja. Maka dari itu, jatah paket nantinya sebagian akan dialihkan ke unit dapur MBG lainnya.
3. Tambah pekerja di dapur MBG

Saran lain dari Hasto adalah dengan menambah jumlah pekerja di dapur guna lebih menyingkat waktu pengolahan makanan, sehingga tak berjarak terlalu lama dengan jadwal penyajian di sekolah.
"Melayani tiga ribu lebih itu berat sekali, bisa dibayangkan. Beli ayamnya mungkin pagi, kan masaknya tidak sore, tapi malamnya. Menyimpan (daging ayam) dari pagi sampai sore sebelum dimasak kan butuh effort, mesti ada cold storage yang besar. Itu baru ayam, belum lagi lain-lainnya," ujar Hasto.
Hasto memang curiga jika bakteri-lah yang menjadi penyebab dugaan kasus keracunan massal ini. Analisanya, jarak waktu antara siswa menyantap hidangan pada Rabu (15/10/2025) siang dan mulai timbul gejala keracunan, Kamis (16/10/2025) memberikan cukup waktu buat inkubasi bakteri.
Terpisah, Kepala Regional SPPG DIY, Gagat Widyatmoko membenarkan soal penutupan operasional sementara dapur MBG di Wirobrajan ini sebagai respons dari BGN atas dugaan kasus keracunan yang muncul.
"Sebagai langkah cepat tanggap, BGN menginstruksikan penghentian sementara operasional SPPG yang melayani sekolah terdampak. Langkah ini diambil untuk memberi ruang evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan guna memastikan keamanan pangan di lingkungan sekolah," kata Gagat saat dihubungi.
4. Ada 491 siswa dari dua SMA diduga alami keracunan MBG

Sebelumnya, sebanyak 426 siswa-siswi SMAN 1 Yogyakarta sebelumnya dilaporkan mengalami sakit perut hingga diare usai menyantap MBG pada hari Rabu (15/10/2025). Gangguan kesehatan rata-rata mereka rasakan sejak Kamis (16/10/2025) dini hari.
Kepala SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya menyebut dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan mengakui kelalaian dalam memasak salah satu menu, yakni ayam saus barbeque. Kata Ngadiya, SPPG menyebut waktu mengolah dan menyajikan makanan jaraknya terlalu lama.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo sementara itu mengungkap dugaan kasus keracunan yang dialami 65 siswa-siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta pada waktu yang sama.
Sama seperti SMAN 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta juga disuplai MBG dari SPPG Wirobrajan.