Puasa Tahun Ini Masjid Agung Sleman Tiadakan Kultum Saat Tarawih
Ilustrasi salat tarawih. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kegiatan ceramah atau kultum menjelang saat Salat Tarawih di Masjid Agung Sleman akan ditiadakan. Kabag Kesra, Setda Sleman, Iriansyah mengungkapkan ditiadakannya kegiatan ceramah saat bulan puasa untuk menghindari adanya kerumunan di tengah pandemik COVID-19.
"Mungkin kita tidak melaksanakan ceramah atau kultum yang biasanya sebelum Salat Tarawih atau setelah Salat Isya," ungkapnya pada Selasa (6/4/2021).
1. Kultum hanya ada saat Salat Subuh
Ilustarsi salat Tarawih di bulan Ramadan. ANTARA FOTO/M Risyal HidayatKegiatan kultum di saat puasa tahun ini hanya diadakan pada waktu Salat Subuh, lantaran saat pagi jemaah yang datang biasanya didominasi warga sekitar masjid. Untuk penceramah sendiri tahun ini Masjid Agung tidak mendatangkan dari luar.
"Mungkin akan menyelenggarakan kultum waktu subuh, karena biasanya yang datang warga sekitar. Kalau Salat Tarawih takutnya mengundang kerumunan," katanya.
Baca Juga: Muhammadiyah Keluarkan Aturan Salat Tarawih dan Buka Puasa Bersama
2. Buka puasa bersama dilalukan terbatas
Popmama.comKegiatan buka puasa bersama masih diadakan, tapi dalam penyelenggaraannya dilakukan secara terbatas. Protokol kesehatan pun tetap diutamakan.
"Karena Masjid Agung sering digunakan untuk musafir, kami secara terbatas menyelenggarakan berbuka puasa di Masjid Agung. Artinya tetap melaksanakan protokol kesehatan," terangnya.
3. Tarawih dan Salat Berjemaah tetap diselenggarakan
ANTARA FOTO/Fikri YusufBerkenaan dengan Salat Tarawih dan berjemaah, Iriansyah mengungkapkan Masjid Agung tetap menyelenggarakan sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Agama Nomor 03 Tahun 2021. Untuk penyelenggaraannya tetap akan menerapkan protokol kesehatan.
"Masjid Agung insyaallah tetap mengacu kepada Edaran Kementerian, tetap menyelenggarakan Tarawih dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," paparnya.
