Kendalikan Kasus Demam Berdarah, Sleman Luncurkan Si Wolly Nyaman

Program ini diprediksi turunkan 77 persen kasus DBD

Sleman, IDN Times - Guna mengendalikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Pemerintah Kabupaten Sleman bersama World Mosquito Program (WMP) meluncurkan progam Si Wolly Nyaman (Si Wolbachia Nyamuk Aman Cegah DBD di Sleman) pada Selasa (16/2/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menyatakan program ini terintegrasi dengan program pengendalian DBD yang sudah berjalan.

"Walaupun di Sleman akan dilepaskan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia, masyarakat perlu tetap menjalankan pemberantasan sarang nyamuk," ungkapnya pada Selasa (16/2/2021).

1. Akan dilakukan di 13 kapanewon

Kendalikan Kasus Demam Berdarah, Sleman Luncurkan Si Wolly NyamanPeluncuran program Si Wolly Nyaman. Dok: istimewa

Joko menjelaskan program Si Wolly Nyaman ini akan dilakukan di 13 kapanewon se-Sleman. Seperti di Kapanewon Depok, Berbah, Kalasan, Ngaglik, Pakem, Gamping, Godean, Seyegan, Mlati, Tempel, Sleman, Ngemplak, Prambanan. Selain itu juga ditambah 23 puskesmas yang membawahi kapanewon tersebut.

Berkenaan dengan pelepasan nyamuk ber-Wolbachia akan dilakukan dalam bentuk telur yang tersimpan dalam ember nyamuk. Ember tersebut akan dititipkan di rumah warga yang menjadi orang tua asuh nyamuk.

"Nyamuk ber-Wolbachia diharapkan kawin dengan nyamuk lokal. Sehingga semua keturunan nyamuk ber-Wolbachia dan mengurangi penularan DBD di Sleman," katanya.

Baca Juga: Kriteria Penerima Vaksin Berubah, Sleman Kirimkan 28 Ribu Nama      

2. Diprediksi turunkan 77 persen kasus DBD

Kendalikan Kasus Demam Berdarah, Sleman Luncurkan Si Wolly Nyamanpexels.com/ Pixabay

Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan tahun 2020 terdapat sebanyak 810 kasus dengan kematian dua penderita di Sleman. Sri Purnomo berharap teknologi nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia diharapkan bisa mengendalikan DBD lantaran efikasi Wolbachia dalam menurunkan kasus DBD di Kota Jogja mencapai 77 persen.

"Diharapkan upaya ini menjadi salah satu solusi peningkatan derajat kesehatan masyarakat," katanya.

3. Sleman menjadi daerah pertama implementasi

Kendalikan Kasus Demam Berdarah, Sleman Luncurkan Si Wolly NyamanPeluncuran program Si Wolly Nyaman. Dok: istimewa

Peneliti WMP dan Akademisi FKKMK UGM Riris Andono Ahmad menyebutkan Kabupaten Sleman menjadi daerah pertama yang menjadi area implementasi program ini. Menurut Riris teknologi Wolbachia ini aman digunakan karena bakteri alami pada serangga ini hanya dapat hidup di dalam sel serangga.

"Nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang disebarkan sudah dipastikan bebas dari DBD dan Chikungunya, sehingga efektif menurunkan penyebaran DBD dan penyakit lain yang dibawa oleh nyamuk," paparnya.

Baca Juga: Mengapa Erupsi Merapi Berhenti, Ini Penjelasan BPPTKG 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya