Disdik Sleman Persiapkan Skenario Kegiatan Belajar Tatap Muka

Rencananya pembukaan tatap muka akan dilakukan bertahap 

Sleman, IDN Times - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman telah menyiapkan skenario kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana mengatakan saat KBM kembali dilakukan maka awal pelaksanaannya akan dilakukan secara serentak.

"Di awal pilih dulu pilih sekolah yang sudah siap, kita akan hati-hati," ungkapnya pada Selasa (6/10/2020).

1. Evaluasi akan terus dilakukan

Disdik Sleman Persiapkan Skenario Kegiatan Belajar Tatap MukaKepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Ery setelah pembukaan beberapa sekolah yang sudah dinyatakan siap, pihaknya akan melakukan evaluasi. Jika hasil evaluasi baik,  maka pembukaan sekolah akan ditambah lagi. 

"Tatap muka dibuka dengan skenario tidak akan merata di semua jenjang pendidikan," terangnya.

Baca Juga: Kabupaten Sleman Dominasi Kasus Positif dan Sembuh COVID-19 di DIY

2. Sekolah diminta mempersiapkan diri

Disdik Sleman Persiapkan Skenario Kegiatan Belajar Tatap MukaIlustrasi pelajar SD (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Ery memaparkan saat sekolah di Kabupaten Sleman telah diminta untuk mempersiapkan diri menjelang pemetaan. Pihak Dinas Pendidikan Sleman akan melakukan pengecekan secara detail syarat-syarat protokol kesehatan di masing-masing sekolah.

"Kami sudah minta sekolah persiapkan diri untuk jelang pemetaan tatap muka itu. Nanti protokol kesehatan dilihat apakah sudah mencukupi atau belum, dipersiapkan juga ruang terbuka sudah memenuhi syarat atau belum," katanya.

3. Semua bentuk KBM berkelompok luring belum diizinkan

Disdik Sleman Persiapkan Skenario Kegiatan Belajar Tatap MukaKepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana IDN Times/Siti Umaiyah

Namun hingga saat ini pihaknya belum mengizinkan KBM kelompok dilakukan dalam bentuk luring, baik kegiatan KBM di sekolah, home visit secara berkelompok, hingga pembukaan kursus dalam jumlah kelompok. Larangan KBM kelompok dalam bentuk luring ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan semua peserta didik maupun guru. 

"Kalau belajar berkelompok tidak kami izinkan. Kami mohon pengawas sekolah mengawasi ini. Kami pernah menerima laporan itu, tidak kami perbolehkan dan kami hentikan. Demi keselamatan dan kesehatan bersama, karena tidak bisa dipastikan guru dan peserta didik sehat atau tidak," paparnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan, atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Bawaslu Sleman Ingatkan Paslon Berhati-hati Kampanye di Media Sosial  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya