Dewan Pendidikan Sleman Akui Tak Mudah Membuat Model Belajar di Rumah 

Yang terberat adalah untuk murid TK dan SD

Sleman, IDN Times - Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman mengaku belum menemukan model pembelajaran daring yang tepat dan optimal di masa pandemik.

Ketua Umum Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman, Sudiyo menjelaskan tidak mudah untuk menemukan model pembelajaran tepat di masa pandemik. 

 

1. Tatap muka secara terbatas kemungkinan akan dilakukan

Dewan Pendidikan Sleman Akui Tak Mudah Membuat Model Belajar di Rumah Siswa melakukan pembelajaran jarak jauh. Dok.Kemendikbud

Pembelajaran anak-anak di taman kanak-kanak (TK) hingga SD yang membutuhkan bimbingan langsung dari guru, belum ditemukan model pembelajaran yang tepat.

Sudibyo mengatakan ada beberapa opsi yang kemungkinan akan dilakukan, yakni tatap muka dengan jumlah maksimal sepertiga dari rombongan belajar (rombel). Opsi kedua adalah masuk sekolah secara bergantian selama dua hari, sisanya selama empat hari mengerjakan tugas dari rumah.

"Masuk hanya maksimal 3 hingga 4 jam pelajaran tanpa istirahat. Dan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat," ungkapnya pada Kamis (5/11/2020).

Sedangkan untuk tingkat SMP, menurut Sudiyo permasalahan yang dihadapi tidak seberat tingkat SD, artinya bisa berjalan sesuai yang diharapkan dengan adanya praktik.

Baca Juga: BPPTKG Naikkan Status Gunung Merapi Menjadi Siaga 

2. Kanal Youtube Sembada Belajar akan terus dioptimalkan

Dewan Pendidikan Sleman Akui Tak Mudah Membuat Model Belajar di Rumah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana IDN Times/Siti Umaiyah

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengatakan saat ini kanal YouTube Sembada Belajar masih diperuntukkan bagi siswa SD. Rencananya kanal ini akan dioptimalkan untuk memuat video pembelajaran bagi siswa SMP.

"Rata-rata yang SMP sudah memiliki aplikasi pembelajaran sendiri, tetapi kami tetap akan mengembangkan Sembada Belajar untuk SMP," katanya.

Sejak bulan Agustus 2020, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman meluncurkan kanal YouTube Sembada Belajar guna mendukung pembelajaran daring. Di dalam kanal tersebut berisi video pembelajaran sesuai kurikulum.

3. Guru telah dibekali perencanaan dan evaluasi pembelajaran

Dewan Pendidikan Sleman Akui Tak Mudah Membuat Model Belajar di Rumah unsplash.com/Tra Nguyen

Agar pembelajaran daring bisa berjalan dengan optimal, SMP N 4 Depok telah membekali guru dengan perencanaan hingga evaluasi pembelajaran. Kepala SMPN 4 Depok, Lilik Mardiningsih mengatakan Direktorat Pembinaan SMP tengah mengembangkan modul luring dan daring.

"Jika nanti Sembada Belajar juga mengeluarkan video pembelajaran akan menggunakan keduanya. Hal ini untuk memperkaya media pembelajaran dari Direktorat, paling lambat Desember sudah rilis," paparnya.

Baca Juga: Hari Ini Indonesia Resmi Resesi, Apa Dampaknya Bagi Kehidupan Kita?  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya