Bertambah Lagi, 10 Kapanewon di Sleman Kini Masuk Zona Merah

Bertambahnya zona merah terkait dengan libur Paskah

Sleman, IDN Times - Sebanyak 10 kapanewon di Kabupaten Sleman kembali menjadi zona merah COVID-19. Dari peta epidemiologi yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman per 1 Mei 2021, ada 10 dari 17 kapanewon yang masuk dalam zona merah.

Hal ini berarti terjadi penambahan zona merah sebanyak dua kali lipat dibandingkan dengan peta epidemiologi sebelumnya, di mana hanya ada 5 kapanewon yang masuk zona merah.

Baca Juga: Ratusan Pedagang Pasar Tradisional di Sleman Akan Jalani Vaksinasi

1. Kapanewon yang masuk wilayah zona merah

Bertambah Lagi, 10 Kapanewon di Sleman Kini Masuk Zona MerahPeta epidemiologi Kabupaten Sleman, 1 Mei 2021. (dok. istimewa)

Untuk 10 kapanewon yang masuk dalam zona merah saat ini meliputi Kapanewon Gamping, Moyudan, Mlati, Sleman, Tempel, Turi, Depok, Kalasan, Berbah serta Prambanan. Sedangkan, untuk kapanewon yang masuk dalam zona oranye meliputi Kapanewon Minggir, Seyegan, Ngaglik, Ngemplak serta Cangkringan.

Sedangkan dua kapanewon sisanya, yakni Kapanewon Godean dan Pakem saat ini masuk dalam zona kuning.

2. Masih terkait dengan libur Paskah

Bertambah Lagi, 10 Kapanewon di Sleman Kini Masuk Zona MerahIlustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan, bertambahnya zona merah di Kabupaten Sleman ini masih terkait dengan libur Paskah pada awal April 2021 lalu. Selain itu juga berkaitan dengan kegiatan sosial keagamaan pada Bulan Ramadan.

"Mungkin masih terkait dengan liburan Paskah awal April dan kegiatan sosial keagamaan di Bulan Ramadan," ungkapnya pada Senin (3/5/2021).

3. Berpotensi kembali bertambah jika masyarakat banyak yang mudik

Bertambah Lagi, 10 Kapanewon di Sleman Kini Masuk Zona MerahIlustrasi pengecekan pemudik. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Menurut Joko, memang penambahan zona merah ini belum bisa dikatakan berkaitan dengan adanya arus mudik. Namun menurutnya, ketika nantinya banyak masyarakat yang mudik, maka hal tersebut hampir pasti berpotensi menambah zona merah.

"Kalau terkait arus mudik belum bisa dikaitkan, nggih. Hampir pasti iya (bertambah jika banyak masyarakat mudik)," paparnya.

Baca Juga: Sejak Awal Pandemik, Sleman Catatkan Total 13.759 Kasus COVID-19

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya