Pengamat Politik UGM Menilai Banyak Pemilih Berpotensi Ubah Pilihan

Sleman, IDN Times - Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Arya Budi menyebut masih ada pemilih yang berpotensi mengubah pilihan. Angka ini menurutnya dinilai cukup besar.
"Publik masih mempunyai potensi untuk berubah. Jadi jika kita menggunakan beberapa hasil survei itu angkanya antara 20-30 persen. Jadi antara sepertiga atau seperempat pemilih yang ketika disurvei itu menjawab pilihan politiknya itu mereka masih ada potensi berubah," ujar Arya, Jumat (19/1/2024).
1. Acara debat dan kampanye bisa mengubah pemilih

Arya mengatakan sekitar 3 minggu kedepan sampai dengan hari tenang, masih ada debat dan kampanye. Dua instrumen tersebut bisa menjadi penetrasi masing-masing tim ke pemilih.
"Baik dengan instrumen darat maupun udara itu akan menentukan sekitar 20 sampai 30 persen pemilih yang swing," ujar Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM.
2. Angka swing voters dinilai tinggi

Arya mengungkapkan angka swing voters tersebut tidak sedikit, sehingga harus berhati-hati untuk menentukan satu atau dua putaran dalam Pilpres ini. "Kecuali jika di Januari semisal Prabowo sudah menembus 50 persen. Kemudian, Februari sudah menembus 50 persen, tentu probabilitas satu putaran membesar," ujar Arya.
Namun menurutnya hasil survei Prabowo saat ini cenderung konstan."Tidak dikatakan stagnan, dimana kapitalisasi pemilih Jokowi itu sepertinya sudah hampir mencapai titik maksimal," ungkap Arya.
3. Potensi paslon yang maju jika dua putaran

Arya juga mengamati ada rekonsolidasi dari pemilih-pemilih Anies Baswedan untuk menggeser sebagian pemilih yang tidak puas terhadap Jokowi atau tidak suka terhadap Jokowi. Selain itu mantan pemilih Prabowo yang sebagian menggunakan asosiasi keagamaan atau asosiasi atau figur yang menggunakan identitas sosial menjadi variabel penting bagi kelompok pemilih ini.
"Sehingga ketika kita cek hasil survei Anies yang awalannya itu dalam tanda petik konsisten di nomor 3, sekarang sudah sudah sudah bergeser ke nomor 2 yang angkanya di atas 20 persen," kata dia.
Menjadi pertanyaan menurut Arya jika nantinya Pilpres dua putaran, siapa yang akan lolos? Menurutnya per Januari probabilitinya Prabowo sudah mendapat tiket, karena konsisten di atas 40an persen.
"Persoalannya sekarang antara Ganjar dan Anies, probabilitinya lebih besar ke Anies-Muhaimin, sementara Ganjar-Mahfud agak mengecil di Januari. Kita tidak tahu, apakah dalam satu bulan terakhir itu ada penetrasi pada performa kampanye atau debat yang menjadi insentif bagi kedua kandidat ini," kata Arya.