Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ngebut Pakai Moge, Mario Dandy Pernah Ditegur Tetangga di Jogja

Sosok MDS pelaku pengeroyokan anak pengurus GP Ansor (IDN Times/Amir Faisol)

Yogyakarta, IDN Times - Tersangka penganiayaan anak pengurus GP Ansor, putra pejabat Direktorat Jenderal Pajak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satrio (20), ternyata pernah membuat ulah dengan warga Yogyakarta. Mario pernah ditegur warga di sekitar rumah mewah milik ayahnya di Jalan Ganesha 2/12, Kalurahan Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, karena aksi kebut-kebutan.

Mario pernah ditegur warga karena memacu kencang kendaraanya di jalan kampung sekitar tempat tinggalnya di Yogyakarta. "Ya (ngebut) ditegur. Cuma jawab ya gitu," ujar tokoh masyarakat setempat, Sugiarto, Senin (27/2/2023).

1. Mario menggunakan moge beberapa kali ngebut di jalan kampung

Mario Dandy (Dok. Istimewa)

Mario datang ke rumah ayahnya yang ada di Yogyakarta biasanya saat liburan sekolah saat di SMA Taruna Nusantara Magelang. Ia bersekolah di SMA itu beberapa tahun lalu.

Saat ditegur warga, Sugiarto menyebut Mario menggunakan Moge, namun Sugiarto tidak tahu pasti jenisnya. Tak hanya sekali, Mario disebut ngebut beberapa kali di jalan kampung, sehingga warga merasa perlu menegur.

2. Mario sempat ke Jogja sebelum kasus penganiayaan

Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio kepada David pada 20 Februari 2023. (Tangkapan layar video)

Sugiarto juga menyebut sekitar dua atau tiga minggu sebelum kasus penganiayaan, Mario sempat berada di rumahnya. Dia keluar rumah dan jalan-jalan dengan anjing peliharaannya.

"Kelihatan di sini (sekitar rumah) nuntun (menuntun) anjingnya. 2 atau 3 minggu sebelum kasus," ujar Sugiarto.

3. Rumah Mario berada di jalan kampung

Salah satu rumah Rafael Alun Trisambodo di Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Salah seorang petugas keamanan di tempat itu, Bowo menjelaskan rumah Mario berada di jalan kampung. Kendaraan besar seperti bus dan truk tidak diperbolehkan masuk.

"Kalau jalan ini memang untuk warga sini, jalan kampung. Bukan jalan pintas juga, kalau aspal rusak yang benerin juga kampung," kata Bowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Herlambang Jati Kusumo
EditorHerlambang Jati Kusumo
Follow Us