Mengapa Gak Dianjurkan Minum Teh Setelah Makan? Ini Alasannya

Intinya sih...
- Minum teh setelah makan dapat merangsang produksi asam lambung berlebih, memicu masalah pencernaan seperti gastritis dan GERD.
- Teh mengandung tanin yang mengganggu penyerapan zat besi, seng, dan kalsium, berisiko menyebabkan kekurangan mineral penting seperti anemia.
- Teh dapat memicu gangguan pencernaan seperti sembelit karena memiliki manfaat sebagai antidiare, sebaiknya tidak diminum 20-30 menit setelah makan.
Teh adalah salah satu minuman populer di dunia. Baik teh hangat ataupun teh panas, minuman ini kerap sekali diminum setelah makan, terutama oleh orang-orang di Indonesia. Meskipun umum dilakukan, namun kebiasaan minum teh setelah makan dapat memberikan dampak yang kurang baik untuk kesehatan.
Beberapa penelitian menemukan bahwa minum teh setelah makan bisa memicu beberapa kondisi dan efek samping pada sebagian orang. Untuk lebih jelasnya, pada artikel berikut akan dijelaskan alasan mengapa tidak dianjurkan minum teh setelah makan. Yuk simak!
1. Meningkatkan produksi asam lambung
Minum teh setelah makan ternyata bisa merangsang produksi asam lambung berlebih pada sebagian orang. Hal ini dapat memicu masalah pencernaan seperti gastritis dan GERD, dengan gejala yang sering muncul berupa mual, muntah, dan ketidaknyamanan di perut.
Namun, studi berjudul Association between tea consumption and gastroesophageal reflux disease yang diterbitkan pada 2019 menyatakan bahwa secara umum, tidak ada hubungan signifikan antara konsumsi teh dan risiko GERD. Meski begitu, dalam analisis subkelompok ditemukan bahwa kebiasaan minum teh memang dapat meningkatkan risiko GERD pada beberapa individu. Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat efek samping minum teh setelah makan.
2. Mengganggu penyerapan zat besi
Teh tidak dianjurkan diminum setelah makan karena bisa menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Kandungan tanin dalam teh berperan mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan kalsium. Akibatnya, tubuh berisiko kekurangan mineral penting tersebut, yang dapat memicu komplikasi kesehatan.
Kekurangan zat besi, misalnya, dapat menyebabkan anemia atau kurang darah. Kondisi ini sering ditandai dengan gejala seperti lemas, lesu, dan bahkan dalam kasus yang serius bisa berdampak pada kegagalan organ.
3. Memicu gangguan pencernaan
Alasan terakhir mengapa teh tidak dianjurkan diminum setelah makan yakni dapat memicu gangguan pencernaan, seperti sembelit atau sulit buang air besar untuk sebagian orang. Hal ini disebabkan karena teh memiliki manfaat sebagai antidiare.
Kondisi ini terjadi karena mekanisme kerja tanin yang menggumpalkan protein di sekitarnya. Oleh karena itu, mereka yang sedang mengalami gangguan pencernaan, terutama sembelit, sebaiknya tidak minum teh sebelum dan setelah makan 20-30 menit.
Nah, itulah beberapa alasan mengapa teh tidak dianjurkan diminum setelah makan. Mulai sekarang, kita bisa mulai mengurangi kebiasaan ini agar tubuh mendapatkan nutrisi secara optimal.