Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Ekor Kambing Milik Warga Gunungkidul Mati Dihisap Darahnya

Ilustrasi kambing mati diserang hewan liar. (Dok. Istimewa)
Ilustrasi kambing mati diserang hewan liar. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Serangan hewan liar terhadap kambing berlangsung selama tiga hari, dengan total enam ekor mati dan satu luka.
  • Diduga anjing liar yang menyerang kambing, serangan terjadi saat musim kemarau dengan siklus dua tahunan.
  • Kandang kambing jauh dari rumah pemilik, pihak berkoordinasi dengan petugas untuk mengamankan kandang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

‎Gunungkidul, IDN Times - Sedikitnya enam kambing milik warga Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, Gunungkidul, DIY, ditemukan mati usai diduga dihisap darahnya. Sementara itu, satu ekor kambing lainnya mengalami luka.

"Betul ada 6 ekor kambing yang mati. Kejadiannya pada Jumat (29/8/2025), Sabtu (30/8/2025), dan Senin (1/9/2025)," kata Lurah Giripurwo, Supriyadi, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (2/9/2025).

1. Serangan hewan liar terhadap ternak kambing berlangsung tiga hari

Ilustrasi domba dalam kandang kelompok (IDN Times/Daruwaskita)
Ilustrasi domba dalam kandang kelompok (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Supriyadi, pada Senin (1/9/2025) ada empat kambing mati dengan bekas gigitan. Sehari sebelumnya, Jumat (30/8/2025), dua ekor kambing juga ditemukan mati, sementara pada Jumat (29/8/2025) satu ekor kambing diserang namun masih hidup.

"Total ada 6 ekor mati, dan 1 ekor selamat meski ada luka," katanya.

Ia menambahkan, kambing yang mati tidak dimakan tubuhnya, melainkan hanya dihisap darahnya. Serangan tersebut terjadi di Padukuhan Karangnongko dan Sumur.

"Hewan ini hanya menghisap darahnya, tidak memakan tubuh kambing. Biasanya diserang tengah malam atau dini hari," ucapnya.

‎2. Diduga anjing liar yang menyerang ternak kambing

Ilustrasi ternak kambing mati. (Dok. Istimewa)
Ilustrasi ternak kambing mati. (Dok. Istimewa)

Supriyadi menjelaskan, serangan hewan liar ini biasanya terjadi saat musim kemarau dengan siklus dua tahunan. Sejumlah warga menduga pelakunya adalah anjing liar. Namun hingga kini, belum ada warga yang berhasil menangkap hewan tersebut.

"Ada warga yang melihat seperti anjing tetapi besar gitu," katanya.

‎3. Kandang kambing jauh dari rumah pemilik

Ilustrasi ternak kambing peliharaan warga. (IDN Times/Indiana Malia)
Ilustrasi ternak kambing peliharaan warga. (IDN Times/Indiana Malia)

Supriyadi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskeswan Panggang, dan sudah didatangi petugas. Selain itu, ia juga akan segera mengumpulkan ketua RT di Kalurahan Giripurwo untuk berkoordinasi mengamankan kandang.

‎"Jadi letak kandang kambing jauh dari rumah. Rata-rata ya sekitar 300 meter dari rumah. Ini untuk memudahkan peternak mencari pakan namun tidak bisa ditunggu selama 24 jam," tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us