Tangkap layar menu MBG mengandung telur lalat di SMPN 2 Sewon, Bantul.(Dok.Istimewa)
Menurut Pramu, kasus menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak layak konsumsi bukan kali ini saja terjadi. Ia menyebut, makanan dalam kondisi basi kerap ditemukan sehingga tidak dimakan oleh siswa. Namun para guru juga tidak bisa berbuat banyak karena tidak tahu harus melapor ke siapa.
"Di SMPN 1 Bantul pernah ada MBG yang menunya sudah basi. Akhirnya menu MBG tidak dimakan dan hanya dimasukkan dalam plastik kresek untuk dibawa pulang siswa dan dikasihkan sebagai pakan ayam," ungkapnya. "Kan ada larangan menu MBG dikembalikan ke SPPG meski menunya sudah basi," tambahnya.
Ia berharap program unggulan Presiden Prabowo yang menelan anggaran ratusan triliun ini bisa berjalan dengan baik, dengan menyajikan menu yang layak dikonsumsi dan bergizi bagi siswa. "Jangan nambah menu protein dengan menambahkan ulat atau jangkrik di menu MBG," kelakar politikus PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, belum merespons saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon. Pesan WhatsApp yang dikirimkan pun belum mendapat balasan.