Uniknya Cara Siswa Request Menu MBG di Gunungkidul, Minta Steak-Anggur
- Siswa di Gunungkidul membuat permintaan menu MBG yang unik, seperti steak ayam dan buah anggur hijau.
- Penyedia MBG terharu dengan respon siswa dan berusaha memberikan makanan terbaik, tanpa meminta review dari mereka.
- Program MBG diterima oleh 2.866 siswa di 27 sekolah, dengan bahan pangan sebagian besar dipasok dari warga sekitar.
Gunungkidul, IDN Times - Ekspresi siswa usai menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gunungkidul terbilang unik. Sejumlah siswa menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus permintaan menu makanan lewat secarik surat yang mereka selipkan di dalam wadah makan atau ompreng.
Di Kapanewon Karangmojo, misalnya, para siswa menuliskan beragam permintaan menu. Ada yang meminta mie ayam buk’, “request dikasih susu, btw makanannya enak”, “tolong tambahkan sambal bawang”, hingga “ayam goreng biasa no saus”. Bahkan ada juga yang menginginkan menu seperti steak ayam, spageti, dan buah anggur hijau.
1. Tidak minta siswa mereview menu MBG
Penanggung jawab vendor penyedia MBG, Muncarno, mengaku sempat kaget saat menemukan secarik kertas berisi tulisan para siswa di dalam wadah makan.
“Kami tidak meminta anak-anak menulis review makanan yang disajikan. Ternyata itu spontanitas dari para murid,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
2. Terharu MBG diterima oleh siswa
Menurut Muncarno, pengiriman perdana program MBG dilakukan pada Kamis (21/8/2025) ke 27 sekolah dengan jumlah penerima 2.866 siswa. Jumlah tersebut sesuai target Badan Gizi Nasional (BGN) untuk tahap awal yang berada di bawah 3.000 paket. Ia menilai surat-surat yang ditulis siswa itu sebagai bentuk apresiasi sekaligus tanda mereka merasa nyaman menyampaikan keinginan.
“Bangga, terharu, dan senang melihat program MBG diterima. Rata-rata isinya permintaan menu, ada yang minta mi ayam, anggur hijau, sampai sambal bawang,” ungkapnya.
3. Berusaha memberi menu makanan terbaik untuk siswa
Lebih lanjut, Muncarno menyebut pihaknya berupaya memberikan yang terbaik dengan memastikan makanan selalu baru, bersih, dan bergizi seimbang. Bahan pangan seperti sayuran, beras, telur, ikan, hingga ayam sebagian besar dipasok dari warga sekitar. Jika pasokan kurang, barulah mereka membelinya di pasar.
“Untuk petugasnya sebagian besar juga berasal dari warga sekitar,” ujarnya.
