Data Dinkes Sleman: Ada 178 Siswa yang Diduga Keracunan MBG

- 178 siswa diduga keracunan hidangan MBG di Sleman
- Sampel menu rawon diambil dan diperiksa oleh Dinkes Sleman
- Puluhan siswa tiga sekolah di Mlati mengalami gejala keracunan
Sleman, IDN Times - Jumlah siswa yang diduga keracunan hidangan program makan bergizi gratis (MBG) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ternyata lebih dari 90 orang.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sleman, Deddy Aprianto, mengatakan ada 90 siswa yang dirawat di Puskesmas Mlati II maupun dirujuk ke RSUD Sleman diduga karena keracunan hidangan MBG, Rabu (13/8/2025).
1. Dilaporkan mencapai 178 orang

Berdasarkan laporan yang disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, jumlah siswa mengalami gejala keracunan mencapai 178 orang. Angka itu terdiri dari 58 siswa SMP Muhammadiyah 1 Mlati dirawat di Puskesmas Mlati I. Kemudian, 90 siswa SMP Muhammadiyah 3 Mlati, dan 30 siswa SMP Pamungkas Mlati dirawat di Puskesmas Mlati II.
Dari angka sebanyak itu, 95 di antaranya menjalani rawat jalan. Sedangkan 7 lainnya harus dirujuk dari Puskesmas Mlati II ke RSUD Sleman. Laporan ini adalah berdasarkan hasil pendataan hingga pukul 12.00 WIB tadi.
2. Ambil dan cek sampel menu rawon

Yuli juga mengungkap menu yang diduga memicu gejala keracunan ini hingga harus diambil sampelnya untuk diperiksa. Yakni, menu rawon pada hari Selasa (12/8/2024).
"Sementara makanan terduga menu rawon," kata Yuli dalam laporannya.
Selain memeriksa sampel makanan, Dinkes turut mengecek spesimen feses dan muntahan dari para pasien yang mengalami gejala keracunan ini.
3. Siswa-siswi tiga sekolah diduga keracunan MBG
Sebelumnya, puluhan siswa tiga sekolah di Mlati dilarikan ke puskesmas setempat usai mengalami gejala keracunan diduga akibat menyantap hidangan MBG pada Selasa (12/8/2025) kemarin. Para siswa mengeluhkan perut mulas dan perih, serta mual juga pusing hingga harus ditangani secara medis.
Pasien dilaporkan mulai datang ke puskesmas sejak pukul 10.00 WIB tadi dan terpantau masih terus berdatangan hingga pukul 12.00 WIB.
Pejabat dinkes setempat namun memastikan tak ada pasien siswa yang mengalami gejala keracunan berat. Sebagian besar juga sudah diperbolehkan pulang meninggalkan puskesmas.