Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Pertama Operasi Ketupat di Jogja, Arus Lalu Lintas Masih Normal

Jalan Tol Jogja-Solo ruas Prambanan-Tamanmartani berlaku fungsional saat Lebaran 2025. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Intinya sih...
  • Polda DIY melaporkan arus lalu lintas operasi ketupat pertama masih landai
  • Antisipasi kepadatan kendaraan dilakukan di exit tol fungsional Tamanmartani, Kalasan, Sleman
  • Ditlantas Polda DIY menyediakan barcode QR jalur alternatif untuk memudahkan para pemudik

Yogyakarta, IDN Times - Situasi arus lali lintas di hari pertama pelaksanaan Operasi Ketupat Progo 2025 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih landai.

Operasi yang dimulai pada hari ini, Minggu (23/3/2025) bertujuan untuk memastikan kelancaran perjalanan bagi para pemudik yang menuju wilayah Jogja dan sekitarnya.

1. Belum ada kepadatan di jalan utama

Tugu Yogyakarta (Unsplash.com/jauzax)

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, mengungkapkan hari pertama pelaksanaan Operasi Ketupat, volume kendaraan terpantau relatif normal.

"Arus lalu lintas masih dalam kondisi landai, belum ada kepadatan yang berarti di jalan-jalan utama. Kami terus memantau perkembangan di lapangan dan siap mengantisipasi jika ada peningkatan jumlah kendaraan," kata Ihsan dalam keterangan yang diterima IDN Times, Minggu (23/3/2025). 

Ihsan mengatakan, antisipasi kepadatan kendaraan juga dilakukan di exit tol fungsional Tamanmartani, Kalasan, Sleman yang memiliki kapasitas volume maksimal 800 kendaraan per jam.

"Sudah kita pasang traffic counting di titik tersebut untuk menghitung jumlah kendaraan, jika volume kendaraan sudah mencapai 800 kendaraan akan dialihkan ke Exit Tol Prambanan," katanya.

2. Bentuk 6 tim urai antisipsi kemacetan jalan tol

Jalan Tol Jogja-Solo ruas Prambanan-Tamanmartani berlaku fungsional saat Lebaran 2025. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Ihsan menambahkan, Ditlantas Polda DIY sudah membentuk enam tim urai yang bersifat statis maupun mobile. Mereka ditempatkan di Exit Tol Fungsional Tamanmartani tersebut. Pembentukan tim urai ini merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di jalur jalan tol.

"Hal ini dilakukan mengingat infrastruktur pendukung seperti rest area, tempat makan atau pengisian bahan bakar kendaraan di jalan tol (fungsional) masih belum banyak tersedia," tambahnya.

"Meskipun agak sedikit tersendat, di jalur arteri ini lebih memadai untuk infrastruktur pendukungnya," sambung mantan Kapolres Bantul itu.

3. Sediakan 2 barcode QR jalur alternatif

ilustrasi barcode scanner (freepik.com/freepik)

Selain membentuk tim urai, kata Ihsan, Ditlantas menyiapkan inovasi berupa kode QR yang apabila dipindai akan menampilkan jalur alternatif guna memudahkan para pemudik yang memasuki wilayah Yogyakarta.

“Kami telah membuat dua barcode berisikan jalur alternatif dengan tujuan berbeda, yakni tujuan wilayah utara Jogja, meliputi Wisata Kaliurang, Kabupaten Sleman dan arah ke Magelang, Jawa Tengah, dan wilayah selatan Jogja, yaitu pusat Kota Yogyakarta dan arah ke Bantul,” ujarnya.

"Barcode tersebut berlaku umum untuk seluruh masyarakat dan bisa di scan melalui akun media sosial Polda Jogja," tambahnya.

Ihsan menambahkan perkembangan informasi mengenai situasi di Jogja bisa dipantau melalui media sosial Polda DIY untuk menghindari kemacetan serta memastikan kelancaran perjalanan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us