Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

84 Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia Terancam Dicabut Izinnya

Ilustrasi kampus (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • 84 perguruan tinggi swasta di Indonesia bakal dicabut izinnya karena pengelolaannya, mahasiswanya dan dosennya tidak jelas.
  • Perguruan tinggi swasta di Jogja dipastikan tidak ada yang akan dicabut izinnya karena menjadi contoh terbaik akreditasinya.
  • Pemerintah akan bertanggung jawab memindahkan dosen dan mahasiswa dari PTS yang dicabut izinnya ke PTS lain yang siap menerima.

Bantul, IDN Times - Sebanyak 84 perguruan tinggi swasta di Indonesia bakal dicabut izinnya. Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Ari Purbayanto menyebut pencabutan terpaksa dilakukan karena pengelolaannya, mahasiswanya dan dosennya tidak jelas.

"Dari 84 perguruan tinggi tersebut tersebar di Jawa Barat, Jakarta, Sumatera dan wilayah timur Indonesia," katanya di Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Sabtu (10/8/2024).

1. PTS di Jogja aman dari pencabutan izin

Direktur Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Ari Purbayanto.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Ari Purbayanto, perguruan tinggi swasta di Jogja dipastikan tidak ada yang akan dicabut izinnya. Pasalnya, perguruan tinggi swasta di Jogja menjadi contoh terbaik akreditasinya. "Kalau Jogja (perguruan tinggi swasta) amanlah," ucapnya lagi.

2. Bagaimana nasib dosen dan mahasiswa yang izin PTS dicabut?

ilustrasi dosen memberikan bimbingan khusus untuk mahasiswa tertentu (pexels.com/Kampus Production)

Ari Purbayanto menambahkan bagi perguruan tinggi swasta yang dicabut izinnya maka pemerintah akan bertanggung jawab terhadap nasib dari para dosen dan mahasiswanya. Pemerintah akan memindahkan dosen dan mahasiswa tersebut ke perguruan tinggi swasta lainnya yang siap menerima.

"Ya kalau dosennya memenuhi kualifikasi maka akan banyak perguruan tinggi swasta yang berebut. Apalagi jika dosen tersebut punya profile yang bagus kerja dimanapun pasti dicari-cari," ujarnya.

3. 100 PTS di Yogyakarta bisa saling kerja sama

Kepala LL DIKTI Wilayah V, Setyabudi Indartono.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Kepala LL DIKTI Wilayah V, Setyabudi Indartono mengatakan dari 100 perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta hanya ada 7 PTS yang unggul. Selain itu, dari 100 PTS tersebut terdapat 740 program studi dan yang unggul hanya 131. Artinya, kata Setyabudi, ini menjadi pekerjaan rumah cukup banyak untuk meningkatkan kualitas PTS yang ada di Yogyakarta.

Padahal PTS di Yogyakarta punya potensi yang luar biasa yakni memiliki 8.799 dosen dengan jumlah dosen yang bergelar guru besar mencapai 209 orang, Lektor kepala 790 orang dan lebih dari 7.000 dosen bergelar doktor serta aset yang mencapai triliunan rupiah.

"Jadi potensi kerja sama ini sangat terbuka. Kekurangan satu perguruan tinggi bisa dibackup oleh perguruan tinggi lainnya," ujarnya.

Harapannya dengan semangat nDulurLimo dan Maju Bersama maka bisa memfasilitasi 100 PTS yang ada di Yogyakarta akan lebih baik ke depannya. Paling tidak program studi akan semakin banyak yang terakreditasi unggul.

"PTS yang besar bisa bekerja sama dengan PTS kecil yang memiliki keunikan tersendiri dalam prodinya sehingga ada saling membantu agar menjadi lebih baik," terangnya.

Lebih lanjut Setyabudi Indartono mengatakan di Yogyakarta sendiri baru sekitar 40 persen lulusan SMA/SMK yang terserap di perguruan tinggi di Yogyakarta sehingga masih jadi peluang bagi PTS namun demikian para lulusan SMA/SMK ini enggan melanjutkan ke perguruan tinggi karena ingin bekerja atau karena faktor ekonomi orang tua.

"Ini juga jadi catatan kita, bukan sekedar rendahnya keterisian mahasiswa baru di PTS dari PTN namun juga aja kompetitor lainnya seperti ingin langsung bekerja," tandasnya.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hironymus Daruwaskita
Febriana Sintasari
Hironymus Daruwaskita
EditorHironymus Daruwaskita
Follow Us