7 Film Romance Sci-Fi dengan Visual Menakjubkan, Memanjakan Mata!

Upside Down adalah film romance sci-fi tahun 2012 karya sutradara Juan Diego Solanas. Film ini berkisah tentang Adam dan Eden, dua sejoli yang saling mencintai. Tetapi, mereka hidup di dunia pararel dengan gravitasi yang berbanding terbalik.

Adam hidup di permukaan bawah, di mana lingkungan dunia ini terlihat sangat kumuh dan kurang sejahtera. Sedangkan Eden hidup di permukaan atas dengan kondisi yang serba mewah. Keduanya berjuang melawan takdir agar bisa bersama meski itu membahayakan eksistensi dunia mereka.

The Host adalah film romance sci-fi tahun 2013 yang disutradarai oleh Andrew Niccol. Film ini berlatar di masa depan, saat bumi telah diambil alih oleh ras alien parasit yang merasuki tubuh manusia dan mengendalikan pikiran mereka.

Ceritanya berfokus pada gadis penyintas yang berusaha menemukan kelompok penyintas manusia, termasuk keluarga dan kekasihnya. Namun, situasi menjadi rumit ketika alien perasuk dalam dirinya mulai merasakan emosi manusia dan tertarik kepada salah satu pemuda kelompok pemberontak.

The Giver adalah film romance sci-fi tahun 2014 yang disutradarai oleh Phillip Noyce. Kisahnya berpusat pada Jonas, seorang remaja yang dipilih sebagai individu yang menyimpan kenangan dunia sebelum emosi dihapus.

Dalam pelatihannya, ia mulai memahami arti dari rasa cinta, rasa sakit, dan kebebasan yang telah hilang dari dunianya. Kesadaran ini membuatnya mempertanyakan, apakah akan melawan sistem demi memulihkan dunianya meski risiko besar menanti.

Equals adalah film romance sci-fi tahun 2015 karya sutradara Drake Doremus. Film ini berlatar di dunia tanpa emosi demi menciptakan kedamaian dan keteraturan. Ceritanya mengikuti Silas, seorang pria yang mulai merasakan emosi, kondisi terlarang di masyarakatnya.

Ia menjalin hubungan rahasia dengan Nia, yang ternyata diam-diam juga memiliki emosi. Konflik semakin memanas ketika cinta mereka tumbuh dan harus melawan sistem yang menekan perasaan manusia.

Passengers adalah film romance sci-fi tahun 2016 yang disutradarai oleh Morten Tyldum. Film ini berkisah tentang seorang pria dan wanita yang terbangun dari hibernasi dalam perjalanan menuju planet baru mereka.

Awalnya, mereka menjalin hubungan sambil menerima takdir mereka untuk hidup di kapal angkasa tersebut. Namun, situasi menjadi rumit ketika mereka menemukan bahwa kapal mereka sedang menghadapi ancaman serius yang dapat membahayakan seluruh penumpang yang masih dalam hibernasi.

The Space Between Us adalah film romansa sci-fi tahun 2017 yang disutradarai oleh Peter Chelson. Film ini berkisah tentang seorang remaja laki-laki bernama Gardner Elliot yang lahir dan tumbuh di planet Mars karena ibunya merupakan salah satu astronot yang berada di sana untuk misi luar angkasa.

Ketika Gardner sudah beranjak dewasa, ia mulai menjalin hubungan daring dengan seorang gadis Bumi. Hal tersebut membuatnya memulai perjalanan ke bumi untuk menemui gadis tersebut dan sosok ayah yang tak pernah hadir dalam hidupnya.

Zoe adalah film drama romance sci-fi tahun 2018 yangdisutradarai oleh Drake Doremus. Film ini berlatar di masa depan, di mana rasa cinta dapat dianalisis dan ditingkatkan menggunakan teknologi canggih.

Ceritanya berpusat pada seorang gadis humanoid yang bekerja bersama seorang pria bernama Cole di sebuah laboratorium. Mereka mengembangkan kecerdasan AI demi membantu orang menemukan pasangan ideal. Namun, Zoe mulai jatuh cinta pada Cole hingga hubungan semakin rumit karena batas antara manusia dan teknologi.

Kelima film di atas tak hanya membuktikan betapa kuatnya perasaan manusia dalam dunia yang futuristik. Bahkan di tengah dunia yang penuh dengan teknologi canggih atau fenomena tak biasa  film-film tadi pastinya menawarkan pengalaman menonton yang tak terlupakan. Jadi, jangan lewatkan judul-judul film memukau di atas. Selamat menonton!