Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Tips Menghadapi Drama Negosiasi Gaji, Biar Gak Stres

ilustrasi negosiasi gaji (unsplash.com/Mina Rad)
Intinya sih...
  • Mengetahui nilai profesional diri penting dalam negosiasi gaji, termasuk keahlian dan kontribusi yang bisa diberikan kepada perusahaan.
  • Tentukan batas minimum gaji yang realistis dan sesuai dengan standar industri, agar fokus tidak terbawa perasaan takut atau euforia.
  • Mengungkapkan harapan gaji secara jujur dan sopan, serta hindari membuat keputusan terburu-buru setelah negosiasi berakhir.

Negosiasi gaji sering kali jadi momen yang bikin jantung berdebar dan kepala pusing, terutama buat kamu yang baru pertama kali mengalaminya atau mungkin punya pengalaman kurang menyenangkan di masa lalu. Rasa cemas, takut salah langkah, dan khawatir justru bisa bikin negosiasi gaji jadi semakin tegang. Apalagi, membahas uang atau gaji sering kali terasa sensitif bagi sebagian orang sebab ada yang takut menyebutkan nominal tertentu lalu dihakimi terlalu murah atau terlalu materialistis.

Tapi sebenarnya, ada cara untuk menghadapi momen negosiasi gaji ini tanpa harus terlalu stress apalagi banyak dama. Beberapa tips sederhana bisa bantu kamu bersikap lebih tenang dan percaya diri saat membicarakan gaji, serta membantu kamu menghindari drama yang bikin capek hati. Berikut adalah lima tips praktis untuk menghadapi negosiasi gaji dengan lebih santai dan positif.

1. Kenali value diri sendiri terlebih dahulu

ilustrasi mengenali value diri (unsplash.com/The Jopwell Collection)

Langkah pertama yang sangat penting agar terhindar dari drama saat negosiasi gaji yakni dengan mengetahui berapa value dirimu dalam konteks profesional. Maksudnya, kamu perlu tahu keahlian, pengalaman, serta kontribusi apa yang bisa kamu berikan kepada perusahaan ke depan.

Kalau kamu memiliki keterampilan yang sangat spesifik atau pengalaman panjang di bidang yang dibutuhkan perusahaan, maka value dirimu tentunya akan lebih tinggi. Ketika kamu tahu kelebihan yang kamu punya, kamu akan lebih percaya diri dalam meminta nominal gaji yang sesuai. Tidak sedikit orang yang merasa takut meminta gaji lebih karena merasa tidak pantas atau kurang percaya diri dengan kemampuannya.

Saat kamu sudah memahami value yang kamu miliki, proses negosiasi akan terasa lebih mudah karena kamu tahu alasan yang jelas di balik permintaanmu. Kamu jadi tidak lagi sekadar meminta gaji lebih tanpa dasar dan alasan yang jelas. Sebaliknya, kamu bisa menjelaskan kontribusi atau hasil nyata yang bisa kamu bawa ke perusahaan nantinya. Dengan begitu, perusahaan juga akan lebih menghargai posisi kamu dalam negosiasi gaji kali ini dan peluang untuk mendapatkan hasil yang kamu inginkan lebih besar.

2. Buat batasan yang jelas dan realistis

ilustrasi negosiasi gaji (unsplash.com/The Jopwell Collection)

Ketika masuk ke dalam ruang negosiasi, penting banget untuk memiliki gambaran batas minimum gaji yang bisa kamu terima, tetapi juga dengan nominal yang tetap realistis. Artinya, kamu perlu mempertimbangkan standar industri serta kemampuan perusahaan yang sedang kamu hadapi saat ini. Memiliki batasan ini akan membantumu untuk tetap fokus pada tujuan tanpa terbawa perasaan takut atau euforia yang bisa saja muncul dalam proses negosiasi gaji. Ketahui kisaran gaji di pasar sesuai posisimu, sehingga kamu tidak merasa terlalu rendah atau terlalu tinggi dalam memberikan permintaan gaji.

Menentukan batas minimum gaji juga berfungsi sebagai "rem" agar kamu tidak terlalu cepat menyerah atau justru meminta gaji yang di luar nalar. Dengan adanya batasan yang jelas, kamu akan lebih siap menghadapi penawaran atau argumen yang mungkin dilontarkan pihak perusahaan. Selain itu, batasan ini juga bisa jadi pedoman agar kamu tidak merasa bingung atau ragu di tengah proses negosiasi gaji. Jadi, buatlah batasan gaji yang jelas dan sesuai dengan kenyataan yang ada, serta sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuanmu ke depan.

3. Jangan takut untuk jujur mengenai harapanmu

ilustrasi negosiasi gaji (unsplash.com/The Unmistakables)

Saat negosiasi gaji, jangan pernah malu atau takut untuk mengungkapkan harapanmu secara jujur. Mungkin kamu berpikir kalau kamu meminta nominal gaji terlalu tinggi nanti orang perusahaan akan berpikir kamu orang yang matre atau serakah. Padahal, kesempatan negosiasi gaji ini merupakan momen untuk mengutarakan keinginanmu dengan jelas. Jangan biarkan ketakutan tersebut menghalangi kamu mendapatkan gaji yang sebenarnya pantas kamu terima. Kalau kamu ragu-ragu dalam mengutarakan harapanmu, perusahaan bisa saja berpikir bahwa kamu sendiri tidak yakin atau tidak terlalu serius dengan permintaan gaji tersebut.

Mengutarakan harapanmu dengan jujur bukan hanya soal angka gaji, tapi juga bisa terkait dengan aspek lain seperti jam kerja, tunjangan, atau fleksibilitas yang kamu butuhkan. Hal ini akan membuat negosiasi gaji lebih terbuka dan kamu akan merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi. Jadi, jujur saja mengenai harapanmu, selama disampaikan dengan sopan dan realistis perusahaan juga pasti bisa memaklumi dan tidak akan menghaikimi kamu saat mengutarakan nominal gaji tersebut.

4. Hindari mengambil keputusan terburu-buru

ilustrasi negosiasi gaji (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Negosiasi gaji merupakan proses yang butuh waktu dan pertimbangan matang, jadi sebisa mungkin hindari membuat keputusan dengan terburu-buru. Kadang, rasa gugup atau tekanan dalam situasi tersebut membuat kita cenderung ingin cepat-cepat selesai dan asal terima saja dengan gaji yang ditawarkan perusahaan. Padahal, keputusan mengenai gaji ini bisa berpengaruh besar pada kesejahteraanmu ke depannya, lho. Ambil waktu sejenak untuk mempertimbangkan penawaran yang mereka berikan, kalau perlu, jangan ragu untuk minta waktu berpikir setelah negosiasi gaji berakhir.

Dengan tidak tergesa-gesa, kamu bisa berpikir lebih jernih tentang apakah angka gaji yang ditawarkan memang sesuai dengan harapan dan kebutuhanmu. Terkadang, perusahaan mungkin akan memberikan tekanan agar kamu segera memberikan jawaban, tetapi ingat bahwa kamu juga punya hak untuk merenungkan keputusan mengenai gaji ini. Selain itu, ketika kamu tenang, kamu bisa mencari cara terbaik untuk menyampaikan keputusan atau bahkan memberikan penawaran balik jika diperlukan.

5. Tetap tenang dan sopan dalam menyampaikan argumen

ilustrasi negosiasi gaji (unsplash.com/Amy Hirschi)

Kunci utama saat negosiasi gaji adalah menjaga sikap tenang dan sopan, apapun situasinya. Terkadang, dalam proses negosiasi gaji, pihak perusahaan bisa saja mengajukan tawaran yang lebih rendah dari harapanmu atau memberikan argumen yang terasa kurang memihak. Di sinilah kesabaran dan sikap profesionalmu diuji sebab jangan sampai emosi atau perasaan kesal mempengaruhi cara kamu berkomunikasi. Justru saat kamu tetap tenang, perusahaan akan melihat bahwa kamu merupakan seseorang yang dewasa dan mampu bernegosiasi dengan kepala dingin apalagi masalah gaji.

Usahakan untuk tidak menggunakan nada menuntut, tetapi lebih menunjukkan bahwa permintaanmu didasarkan pada alasan logis dan profesional. Dengan sikap yang sopan, kamu menunjukkan bahwa kamu menghargai proses negosiasi gaji dan tetap berusaha mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Jadi, tetap tenang, komunikasikan dengan jelas, dan jaga kesopanan sepanjang proses negosiasi gaji berlangsung.

Menghadapi negosiasi gaji memang bisa jadi momen yang menegangkan, tetapi dengan sikap yang tepat dan persiapan matang, kamu bisa melalui proses ini dengan lancar serta tanpa drama dan stres. Yuk, siapkan dirimu dengan baik agar hasil negosiasi gaji yang kamu dapatkan sesuai dengan usaha dan dedikasi yang telah kamu berikan. Semoga tips ini bermanfaat dan selamat mencoba negosiasi gaji yang lebih percaya diri!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us