Siswa SMP asal Sleman Kesurupan saat Study Tour di Bali

Pemicunya masih dalam pengusutan

Sleman, IDN Times - Sejumlah siswa SMP asal Kabupaten Sleman diduga mengalami kesurupan di tengah kegiatan study tour di Pulau Bali. Peristiwa ini viral di media sosial.

Dalam sebuah video berdurasi 7 detik yang diunggah akun Twitter @merapi_uncover, tampak sejumlah siswa berteriak histeris tengah ditenangkan.

1. Kesurupan massal

Dalam salah satu cuitannya, akun tersebut menuliskan bahwa para siswa tersebut mengalami kesurupan ketika tengah berada di sebuah parkiran milik pusat oleh-oleh khas Bali, daerah Gianyar.

"Siswa SMP Sleman kerahuan massal di BALI," tulis caption pada video itu.

Akun tersebut juga mengunggah beberapa dugaan pemicu kejadian ini. Antara lain siswa yang tak menghormati sesajen hingga faktor kelelahan.

Baca Juga: Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah, Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru

2. Kondisi membaik, beberapa mulai pulang

Siswa SMP asal Sleman Kesurupan saat Study Tour di BaliBupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. (IDN Times/Yogie Fadila)

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membenarkan adanya peristiwa ini. Dia menyebut para siswa kesurupan berasal dari SMP 2 Ngemplak dan SMP 1 Cangkringan.

"Tadi sudah kita lakukan koordinasi ternyata memang benar anak-anak kami. Dari Ngemplak dan Cangkringan," kata Kustini dalam keterangannya.

Namun, menurut dia, kini situasi sudah mulai kondusif dan para siswa kondisinya baik-baik saja. Pelajar dari SMP 1 Cangkringan sudah dalam perjalanan pulang ke Sleman, sementara para siswa SMP 2 Ngemplak telah melanjutkan kegiatan kembali di Pulau Dewata.

3. Usut pemicu kesurupan massal

Siswa SMP asal Sleman Kesurupan saat Study Tour di BaliCuplikan video siswa SMP asal Sleman kesurupan saat study tour di Bali. (Twitter.com/merapi_uncover)

Kustini mengklaim hingga kini masih melakukan komunikasi dengan Dinas Pendidikan beserta sekolah para siswa demi mengusut kronologi kejadian kesurupan massal ini secara rinci.

Ia pun meminta kepada para guru maupun pendamping agar selalu menjaga peserta didik yang sedang menjalankan kegiatan di luar sekolah.

"Sebisa mungkin, para guru dan pendamping mengawasi betul aktivitas siswanya. Dipantau dan jangan sampai ada yang terlewat. Untuk para siswa harus menjaga diri dan apabila kelelahan dapat beristirahat yg cukup, mengingat perjalanan jauh dapat membuat anak-anak menjadi kelelahan," tutup Kustini.

Baca Juga: Tanah longsor di Gunungkidul Sempat Tutup Jalan ke Pantai Siung

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya