Sepekan Terakhir, 218 Pasien COVID-19 di DIY Meninggal Saat Isoman

Sebagian besar meninggal di rumah

Yogyakarta, IDN Times - Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada 218 pasien COVID-19 meninggal dunia di tengah proses isolasi mandiri (isoman) sepanjang 14-21 Juli 2021.

Wakil Komandan TRC BPBD DIY, Indrayanto, menuturkan angka tersebut tercatat ke dalam giat penanganan jenazah dengan protokol COVID-19. Mereka yang dimakamkan oleh tim telah terkonfirmasi positif COVID-19 melalui tes antigen maupun PCR.

"Baik dia diswab sebelum meninggal hasilnya positif, atau pasca meninggal diswab hasilnya positif," kata Indrayanto di Kantor BPBD DIY, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (23/7/2021).

Angka kematian pelaku isoman tertinggi tercatat pada 20 dan 21 Juli, masing-masing 36 orang.

Baca Juga: UGM-SONJO Buka Platform Konsultasi Daring Gratis bagi Pasien COVID-19

1. Mayoritas meninggal di rumah

Sepekan Terakhir, 218 Pasien COVID-19 di DIY Meninggal Saat IsomanIlustrasi. Petugas pemulasaran jenazah pasien Covid-19 RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)

Indrayanto berujar, mayoritas pasien ini meninggal di rumah. Meski, ada sebagian dari mereka yang tak tertolong ketika proses menuju rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) lainnya.

"MD isoman itu kami artikan dia belum masuk rumah sakit, apakah dia meninggal di depan rumah sakit saat menunggu (antre), itu kami anggap isoman," katanya.

"Tapi kebanyakan meninggalnya di rumah, kalau yang meninggal saat proses nyari rumah sakit ya ada," sambung Indrayanto.

2. Awalnya bergejala ringan-sedang

Sepekan Terakhir, 218 Pasien COVID-19 di DIY Meninggal Saat IsomanIlustrasi isolasi mandiri di rumah (ANTARA FOTO/Seno)

Indrayanto melanjutkan, berdasarkan keterangan pihak keluarga pasien, mereka yang wafat di rumah ini menjalani isoman atas pilihan yang diberikan puskesmas di lingkungan masing-masing.

Pihak fasyankes memberikan opsi kepada pasien antara menjalani isolman atau dievakuasi ke shelter.

"Harusnya disuruh atau didorong ke shelter, meski orang kalau disuruh ke shelter itu merasa tidak nyaman. Tapi kalau menurut kami, tempat isolasi paling nyaman itu di shelter karena pengawasan, kebutuhan makan, kebutuhan kesehatan pasti jelas," ucapnya.

Padahal ketika pasien memilih isoman, tak selamanya mereka bisa mengandalkan pengawasan dari puskesmas. Kata Indrayanto, belum semua fasyankes bisa melakukan monitoring 24 jam penuh atau secara berkala.

"Situasi nyaman di rumah ini berbeda jauh ketika kondisi pasien menurun. Keluarganya panik membantu ini agar segera membaik, tapi kepanikan ini kadang menimhulkan kepanikan bagi pasien, psikologis tertekan. Mencari oksigen atau rumah sakit nggak ketemu-ketemu," lanjut dia menambahkan.

3. Angka kematian di selter rendah

Sepekan Terakhir, 218 Pasien COVID-19 di DIY Meninggal Saat IsomanIlustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Sementara di selter, petugas atau perawat bisa secara langsung memastikan kondisi fisik maupun mental pasien tetap terjaga.

"Kalau di selter tiap hari diajak senam, edukasi, bisa komunikasi sama keluarga," imbuhnya.

Indrayanto melihat peran selter ini cukup tinggi dalam menjamin nyawa para pasien COVID-19. Terbukti, hanya ada 3 kasus pasien meninggal di selter yang dicatat oleh tim TRC BPBD DIY.

"Angka meninggal di selter rendah, jarang. Saya ini selama proses baru 3 (kasus). Tapi, kenapa masyarakat gak mau didorong ke selter," ujarnya setengah bertanya.

4. 400 kasus kematian lebih Juni-Juli

Sepekan Terakhir, 218 Pasien COVID-19 di DIY Meninggal Saat IsomanPemakaman jenazah dengan protokol COVID-19. (Dok. TRC BPBD DIY)

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan TRC BPBD DIY, tercatat 417 pasien COVID-19 di DIY yang meninggal dunia saat menjalani masa isoman dari 20 Juni-21 Juli 2021, atau selama sebulan terakhir.

Selama periode itu, TRC BPBD DIY turut mencatatkan 1.626 kali menangani jenazah pasien COVID-19 yang meninggal dunia di rumah sakit.

Baca Juga: Ricuh di Forensik, Jenazah Menumpuk di Bangsal dan ICU Sardjito

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya