Kondisi Membaik, Busyro Muqoddas Diizinkan Pulang dari RS
IDN Times/Fitria Madia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM, Busyro Muqoddas, sudah diizinkan keluar dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta setelah sempat dirawat karena gejala stroke.
Kondisi mantan wakil ketua KPK itu disebut sudah pulih, baik dari gejala stroke ringan maupun kondisi pascaoperasi lutut.
1. Lima hari dirawat
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta (facebook.com/RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta)Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) PKU Muhamadiyah Kota Yogyakarta, Budi Setiawan, mengatakan Busyro diperbolehkan keluar dari RS, Selasa (12/9/2023) kemarin setelah dirawat sejak Jumat (8/9/2023).
"Pak Busyro kemarin sore sudah balik ke rumahnya," kata Budi saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).
2. Insyaallah, sudah pulih
Busyro Muqoddas (IDN Times/Fitria Madia)Budi berujar, kondisi Busyro telah pulih baik dari gejala stroke ringannya maupun kondisi pascaoperasi lutut akibat pengapuran yang mengharuskannya istirahat 2-3 hari lebih lama di rumah sakit.
"Insyaallah (sudah pulih)," kata Budi.
Baca Juga: Gejala Stroke Ringan, Busyro Muqoddas Jalani Perawatan di RS
3. Dibawa ke RS akibat lidah pelo
Busyro Muqoddas. (IDN Times/Tunggul Damarjati)Diberitakan sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta Jumat (8/9/2023) kemarin karena mengalami salah satu gejala stroke ringan.
"Gejala stroke karena lidahnya itu pelo tidak bisa mengucapnya huruf R, itu kan salah satu gejala saraf lalu dibawa ke PKU," kata Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) PKU Muhamadiyah Kota Yogyakarta Budi Setiawan saat dihubungi, Senin (11/9/2023).
Per Senin lalu kondisinya dinyatakan sudah sangat baik. Akan tetapi, dia tetap harus beristirahat di rumah sakit demi pemulihan lutut pascaoperasi hari Rabu (6/11/2023) sebelumnya.
Baca Juga: Busyro Muqoddas Sebut Jokowi Tak Belajar dari Rezim Orde Baru
