Tren Belanja Online saat Endemi, Pelaku UMKM Wajib Simak!
.jpg)
Yogyakarta, IDN Times - Pandemi COVID-19 mendorong kebiasaan belanja online melalui e-commerce. Menurut laporan e-Conomy SEA 2021, 80 persen pengguna internet di Indonesia telah mencoba berbelanja online setidaknya sekali. Lantas, bagaimana tren belanja online ketika pandemi berubah menjadi endemi?
SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari, mengungkapkan riset dari Kredivo dan Katadata Insight Center dalam Laporan Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023. Sepanjang 2022 yang menjadi masa pasca pandemi, belanja online masih mendominasi preferensi masyarakat.
"Kami optimis bahwa belanja online masih tetap menjadi preferensi masyarakat di masa endemi saat ini," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).
Selain meningkatkan integrasi dengan platform pembayaran digital, pelaku UMKM perlu memperhatikan tren belanja online yang relevan di masa endemi saat ini. Berikut beberapa temuan dalam Laporan Perilaku Konsumen e-Commerce Indonesia 2023 yang bisa menjadi panduan UMKM merancang strategi dagang saat endemi.
1. Kenaikan konsisten konsumen generasi lebih tua
Konsumen dari generasi lebih tua terus mengalami peningkatan konsisten, pelaku UMKM dapat sediakan kebutuhan yang mendukung kenyamanan hidup mereka
Generasi milenial masih dominan dalam transaksi e-commerce. Namun, terdapat tren peningkatan jumlah transaksi oleh generasi lebih tua yang konsisten dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, konsumen yang berusia 36 tahun ke atas menyumbang 24 persen dari total transaksi, kemudian meningkat menjadi 29 persen pada tahun 2021, dan mencapai 31 persen pada tahun 2022.
Untuk memanfaatkan peluang ini, pelaku UMKM dapat menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti peralatan kebersihan atau peralatan rumah yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan. Selain itu, penjualan makanan bergizi dan sehat juga memiliki potensi yang besar karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya hidup sehat.