TPS 3R Karangmiri Ditolak Warga, Sekda DIY: Perlu Ada Dialog

- Warga Jagalan menolak pembangunan TPS 3R Karangmiri oleh Pemkot Yogyakarta
- Sekda DIY, Beny Suharsono, mendorong transparansi dan dialog terkait proyek pembangunan TPS 3R
- Beny menilai perlu adanya rencana cadangan serta mengubah kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah
Yogyakarta, IDN Times - Sejumlah warga Jagalan, Banguntapan, Bantul, beberapa waktu lalu menolak pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Karangmiri oleh Pemkot Yogyakarta. Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Sekda DIY), Beny Suharsono turut angkat bicara mengenai polemik ini.
Beny mengajak semua pihak membuka ruang dialog mencari solusi bersama menyelesaikan persoalan ini. "Kalau memang terjadi penolakan ya lakukan dialog," ungkap Beny, Rabu (12/6/2024).
1. Perlu transparansi dalam pengelolaan sampah
Beny mendorong adanya transparansi terkait proyek pembangunan TPS 3R ini. Perlu adanya dialog antara berbagai stakeholder. "Harus blak-blakan kalau ada risiko, sampaikan risikonya apa," ujar Beny.
Beny mengatakan harus jelas berapa sampah yang ditimbulkan setiap harinya, tidak sekedar estimasi, karena persoalan sampah ini sudah berbulan-bulan. "Hal itu supaya kami bisa memperkirakan apakah masih mampu atau tidak untuk mengatasi sampah tersebut, atau kalau tidak, kami bisa memperkirakan estimasi untuk mengatasi sampai berapa waktunya," ungkap Beny.
Selain itu Beny menyinggung beberapa rencana harus disiapkan. Mulai dari plan B, plan C semuanya harus bisa jalan. "Kalau tidak kan repot (jika tidak jalan). Kalau soal kecepatan mari kita lakukan, contoh dari pagi sampai siang di (TPS3R) bisa ditambah lagi tenaganya," ungkapnya.
2. Mengubah kebiasaan dari membuang sampah ke mengelola

Beny mengungkapkan mengubah kebiasaan membuang sampah menjadi mengolah sampah bukan perkara mudah, dan perlu waktu. Ia pun mengajak masyarakat untuk mengubah kebiasaan.
"Proses ini pembelajaran bersama. Kita tidak pengalaman mengolah sampah, pengalamannya kita adalah membuang sampah. Nah sekarang dari membuang menjadi mengolah pastinya akan ribut," kata Beny.
3. Pemerintah punya komitmen tangani sampah dan buka diri jika ada masukan

Beny menilai Pemda DIY maupun Pemkot dan Pemkab memiliki komitmen untuk menyelesaikan sampah dengan cepat. Jika pun masih ada kritik, pihaknya selalu terbuka akan saran maupun kritik.
"Makin terbuka saya makin senang, itu wujud otokritik yang harus kita lakukan," ungkap Beny.