Pedagang menata barang dagangannya di los Teras Malioboro 2. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Wisnu menyebut kedua lokasi ini akan dibangun dengan gaya arsitektur berbeda. Sentra baru di Ketandan memakai langgam Chinese, sementara Beskalan Indis.
"Konsepnya beda, Ketandan lebih ke Chinese karena kan di pecinan. Beskalan lebih ke Indis. Konsep ini kita rekomendasinya dari teman-teman Dinas Kebudayaan DIY dengan memperhatikan saran ahli," ujarnya.
Lebih penting, lanjut Wisnu, Pemda DIY menjamin fasilitasi berupa pelatihan, pengadaan event untuk promosi, akses kesehatan, air bersih dan listrik gratis, serta perbaikan rumah tak layak huni (RTLH).
Intinya, Pemda DIY berkomitmen untuk menaikkan kelas para PKL dengan sederet fasilitas itu, di samping penataan dan membuat aktivitas dagang para pedagang menjadi legal dengan tidak berjualan di area trotoar atau pedestrian.
Pemda turut menjamin fasilitasi untuk mempromosikan lokasi sentra yang baru agar persoalan soal omzet kekhawatiran para PKL tidak jadi kenyataan.
"Kita tetap berkomitmen tenant PKL itu mitra kami, punya hak sama. Meskipun dari skala pembinaan ini super-super full dibanding yang di luar kawasan sumbu filosofi," bebernya.