Pemkot Yogyakarta Gelar Job Fair 2025, Sediakan Ribuan Lowongan Kerja

- Tingkat pendidikan tak merataWawan mengungkapkan pengangguran bukan hanya masalah pekerjaan, tapi juga ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja.
- Pemutusan hubungan kerja cukup memprihatinkanGelombang pemutusan hubungan kerja terjadi akibat perubahan kondisi ekonomi hingga dampak pandemi, sehingga pencari kerja diharapkan memperluas jaringan.
- Ada informasi peluang kerja ke luar negeriJob Fair 2025 diikuti oleh 33 perusahaan dengan lebih dari 1.600 lowongan pekerjaan, dan peserta akan diberikan informasi terhadap peluang-peluang kerja di luar negeri.
Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Job Fair 2025 di Balai Pamungkas Kotabaru pada 8-9 Juli. Kegiatan itu digelar dalam rangka menyerap tenaga kerja karena terdapat 2.323 pencari kerja di Kota Yogyakarta.
Job Fair 2025 diikuti oleh 33 perusahaan dengan lebih dari 1.600 lowongan pekerjaan. Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengatakan ke depan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjadi dinas yang menjadi andalan Pemerintah Kota Yogyakarta karena banyak pengangguran. "Ke depan, selain masa sosial, pengangguran dan kendala-kendala sosial masih banyak yang perlu penanganan," kata Wawan Harmawan, Selasa (8/7/2025).
1. Tingkat pendidikan tak merata

Wawan mengungkapkan pengangguran bukan sekadar masalah pekerjaan tapi juga ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja, baik segi kualitas maupun dari kuantitas. Ketidakseimbangan itu adalah mengenai tingkat pendidikan yang tidak merata, sehingga lowongan pekerjaan yang ada di Job Fair 2025 ini diharapkan bisa sesuai dengan kebutuhan atau pun tingkat yang diminta atau kebutuhan masyarakat.
"Job Fair yang kita agendakan hari ini adalah satu langkah konkret mengatasi masalah tersebut, sebagai jembatan antara pencari kerja dan memberi ruangan pekerjaan. Hadi diharapkan pada dengan adanya pameran ini, pencari pekerja bisa menemukan informasi yang mereka butuhkan, serta meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kualitas dan minat mereka," jelasnya.
2. Pemutusan hubungan kerja cukup memprihatinkan

Menurut Wawan beberapa tahun terakhir gelombang pemutusan hubungan kerja terjadi di sejumlah wilayah. Hal ini terjadi akibat berbagai faktor mulai dari perubahan kondisi ekonomi hingga dampak dari pandemi yang melanda, sehingga banyak pekerja yang terpaksa kehilangan pekerjaan dan harus memulai dari awal.
"Namun tidak boleh hanya berhenti, kita harus bangkit melihat situasi peluang yang ada. Kami berpesan kepada Dinsosnakertrans agar dapat memetakan data pencari kerja ini untuk analisa mendalam terhadap profile tenaga kerja," katanya.
Ia juga mengajak seluruh pihak, baik mencari kerja maupun perusahaan untuk memanfaatkan momen ini dengan baik, bagi pencari kerja jadikanlah acara ini sebagai kesempatan untuk memperluas jaringan, meningkatkan pengetahuan, menemukan peluang yang mungkin dibutuhkan.
Sementara bagi perusahaan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menemukan talenta terbaik yang akan menjadi bagian dari pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.
"Semoga job fair ini membawa manfaat dan menjadi langkah nyata dalam mengurangi angka pengangguran di Kota Yogyakarta," ungkapnya.
3. Ada informasi peluang kerja ke luar negeri

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang mengatakan Job Fair 2025 ini diikuti 33 perusahaan dan tiga lembaga pelatihan kerja dan satu lembaga pemerintah yaitu BP3MI DIY. Peserta Job Fair nantinya memberikan informasi terhadap peluang-peluang kerja di luar negeri.
Ia mengatakan dari 33 perusahaan yang berpartisipasi pada job fair ini, ada 1.668 lowongan kerja yang tentunya yang tentunya nanti bisa diakses oleh pencari kerja di Yogyakarta. "Job fair ini adalah agenda mempertemukan antara pencari kerja dan perusahaan pengguna kerja, sehingga antara pencari dan pengguna kerja ini ada kesepakatan yang tentunya ini akan ujung-ujungnya pengurangan pengangguran, peningkatan daya beli masyarakat dan tentunya akan memberi manfaat bagi Yogyakarta," katanya.
Maryustion Tonang menambahkan pada tahun 2024, di Kota Yogyakarta ada 2.323 pencari kerja, yang tentunya dari jumlah tersebut salah satu upaya dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk bisa memberi ruang kesempatan kepada pencari kerja ini adalah salah satunya adalah program job fair, disamping program berkelanjutan, yaitu pemberian informasi lowongan pekerja bagi pencari kerja di Kota Yogyakarta.
"Di Kota Yogyakarta ada 2.323 pencari kerja, dan 1.461 anak SMA/SMK yang lulus pada 2025. Tentu dengan pemberian informasi lowongan pekerjaan, informasi tersebut dapat diakses dan dimanfaatkan pencari kerja di Kota Yogyakarta," katanya.