Pemkot Yogyakarta Bakal Batasi Kendaraan yang Lewat Jembatan Kewek

- Pembatasan akses kendaraan di Jembatan Kewek
- Skema pemberlakuan dua arah di Jembatan Segoro Amarto
- Hanya kendaraan roda dua yang diperbolehkan melintasi Jembatan Kewek
Yogyakarta, IDN Times - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyatakan, akses menuju kawasan Malioboro via Jembatan Kewek mulai dibatasi per 10 Desember 2025 mendatang.
Pembatasan ini sendiri tak lepas dari kekuatan fisik Jembatan Kewek yang disebut sudah termakan usia dan berada di tahap kritis, sehingga perlu direhabilitasi.
1. Dua arah di Jembatan Segoro Amarto

Hasto mengatakan, mulai 10 Desember nanti pembatasan kendaraan akan disertai dengan skema pemberlakuan dua arah di Jembatan Segoro Amarto di utara Jembatan Kewek.
Tujuan dari skenario ini adalah untuk mengakomodir kendaraan dari arah timur atau Kotabaru ke arah barat tanpa harus melewati Jembatan Kewek.
"Akan dibuat dua arah, nanti kita pasang lampu APILL," kata Hasto, Kamis (4/12/2025).
Tak berhenti di situ, karena pemkot berencana juga untuk memasang portal pembatas dimensi untuk kendaraan-kendaraan besar di simpang jalan sebelum Jembatan Kewek.
"Otomatis harus dipasang itu supaya bus besar nggak bisa masuk, truk enggak bisa masuk ke jembatan (Kewek)," kata Hasto.
2. Kewek cuma buat sepeda motor, itu pun kondisi tertentu
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan, selama masa pembatasan akses nanti kemungkinan hanya kendaraan roda dua saja yang diperbolehkan melintasi Jembatan Kewek.
"Kemungkinan hanya kendaraan roda dua yang boleh melintas, itu pun dalam kondisi tertentu," kata Arif.
Arif mengaku tak menutup mata akan potensi kepadatan lalu lintas apabila nantinya Jembatan Segoro Amarto dibuka dari dua arah. Terutama dari arah timur atau Kotabaru.
"Karena sepenggal jalan terkurangi pasti berdampak pada penambahan volume di satu ruas jalan, tapi ini kan suatu yang darurat," kata Arif.
3. Bus besar dihalau, Trans Jogja masih bisa mengakses

Agus merinci, pemasangan portal dimensi rencananya dilakukan di titik simpang Kridosono. Portal membatasi kendaraan dengan ketinggian melebihi 3,4 meter. Armada besar dipastikan tak bisa melintas.
"Jadi maksimal bus sedang, seperti Trans Jogja, masih bisa masuk. Tapi kalau bus besar sudah tidak mungkin masuk lewat area itu," jelasnya.


















