Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jelang Nataru, Harga Cabai di Gunungkidul Meroket Lebih dari 100 Persen

Ilustrasi pedagang cabai. (IDN Times/Imron)
Ilustrasi pedagang cabai. (IDN Times/Imron)
Intinya sih...
  • Harga cabai rawit tembus Rp80 ribu per kilogram, naik dari Rp20–25 ribu bulan lalu
  • Harga naik penjualan menurun, membuat pembeli mengurangi jumlah belanja mereka
  • Penyebab harga komoditas cabai dan lainnya naik adalah perayaan Natal dan Tahun Baru, cuaca tidak menentu, dan permintaan konsumen yang meningkat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gunungkidul, IDN Times - Libur Natal dan Tahun Baru 2026 masih tiga pekan lagi, namun harga cabai di Kabupaten Gunungkidul sudah melonjak lebih dari 100 persen.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Playen, Gunungkidul, Samiyah (71), mengatakan harga komoditas tersebut mulai merangkak naik sejak sekitar satu pekan lalu. "Semua jenis cabai mengalami kenaikan yang cukup signifikan bahkan ada yang di atas 100 persen," katanya, Rabu (3/12/2025).

1. Harga cabai rawit tembus Rp80 ribu per kilogram

Ilustrasi cabai rawit merah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi cabai rawit merah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menurut Samiyah, harga cabai rawit pada bulan lalu masih berada di kisaran Rp20–25 ribu per kilogram, namun kini sudah menyentuh Rp80 ribu per kilogram. Harga cabai merah besar juga naik dari Rp17 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram, sementara cabai hijau besar meningkat dari Rp12 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram.

"Cabai rawit putih dulu Rp12 ribu sekarang Rp40 ribu per kilogram dan cabai untuk lalapan itu dari Rp12 ribu jadi Rp45 ribu per kilogram sekarang," ujarnya.

2. Harga naik penjualan menurun

ilustrasi pedagang pasar (pexels.com/İrem Yılmaztürk)
ilustrasi pedagang pasar (pexels.com/İrem Yılmaztürk)

Samiyah mengaku lonjakan harga cabai membuat pembeli mengurangi jumlah belanja mereka, tidak hanya pada cabai rawit tetapi juga semua jenis cabai.

"Harapannya mudah-mudahan harga-harga bisa turun dan penjual bisa bangkit lagi," katanya.

‎3. Penyebab harga komoditas cabai dan lainnya naik

Ilustrasi sembako (IDNTimes/Wira Sanjiwani)
Ilustrasi sembako (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda DIY, Eling Priswanto, mengaku telah melakukan pemantauan di Pasar Playen. Ia membenarkan bahwa harga cabai mengalami lonjakan cukup tajam.

"Memang naik lumayan agak tinggi untuk cabai, tadi sampai Rp80 ribu dari sebelumnya Rp70-75 ribu. Untuk sayuran seperti wortel, tomat juga naik sekitar Rp3 ribu," ucapnya.

Eling menjelaskan, harga komoditas biasanya mengalami kenaikan menjelang akhir tahun karena adanya perayaan Natal dan Tahun Baru. Faktor penyebab lainnya adalah cuaca yang tidak menentu hingga meningkatnya permintaan konsumen.

"Kejadian bencana alam juga bisa mempengaruhi kenaikan harga-harga," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Motif Pria di Wirobrajan Jogja Kehilangan Nyawa: Menunggak Bayar Kos

03 Des 2025, 20:59 WIBNews