Glagaharjo Sleman Diguyur Hujan Abu Tipis Merapi

Sleman, IDN Times - Luncuran awan panas guguran Gunung Merapi pada Selasa (14/3/2023) pagi, menimbulkan hujan abu tipis di wilayah Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Meski begitu, aktivitas warga disebut tidak terganggu.
1. Hujan abu berlangsung sekitar pukul 07.00 WIB
Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo, Rambat Wahyudi, membenarkan kejadian tersebut. "Iya mas, hujan abu tipis di wilayah Kalitengah Lor, Glagaharjo," ujarnya, Selasa.
Menurut dia, hujan abu tipis di wilayah tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB dan terpantau sudah berhenti.
"Warga tidak terganggu, masih beraktivitas seperti biasa," tambahnya.
2. Dua kali awan panas guguran pada Selasa pagi
Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mencatat dua kali terjadi luncuran awan panas pada pukul 05.50 dan 05.59 WIB. Jarak luncur mencapai 2 kilometer ke arah Barat Daya atau Kali Krasak. Pada saat kejadian, angin bertiup ke Tenggara.
Selama periode pengamatan pada Selasa pukul 00.00--06.00 WIB, BPPTKG juga mencatat sejumlah aktivitas kegempaan, yaitu awan panas guguran sebanyak 2 kali, guguran sebanyak 55 kali, gempa hybrid/fase banyak 10 kali, serta vulkanik dangkal 2 kali.
"Teramati 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1500 meter ke arah barat daya," tambah Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, dalam keterangannya pada Selasa.
Baca Juga: Selasa Pagi, Merapi Luncurkan 2 Kali Awan Panas hingga 2 Km
3. Potensi bahaya hingga 7 km
Menurut Agus Budi, potensi bahaya berupa awan panas dan guguran lava di sejumlah titik. Antara lain, pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara pada sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
"Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," lanjutnya. "Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya."
Baca Juga: Merapi Erupsi, Dinas Pariwisata Nyatakan Objek Wisata Aman Dikunjungi