Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Nelayan Pantai Selatan Bantul Hadapi 5 Kendala, Ini Rinciannya

Wisatawan Pantai Depok berburu ikan segar dari nelayan.(IDN Times/Daruwaskita)
Wisatawan Pantai Depok berburu ikan segar dari nelayan.(IDN Times/Daruwaskita)
Intinya sih...
  • Nelayan Bantul menghadapi 5 kendala saat menangkap ikan
  • Kendala meliputi tidak adanya rumpon, mesin kapal tua, dan BBM bersubsidi yang sulit didapatkan
  • Teknologi budidaya udang ramah lingkungan juga belum bisa diaplikasikan di Bantul
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Nelayan di pantai selatan Kabupaten Bantul mengalami sejumlah kendala saat akan menangkap ikan. Padahal, potensi ikan di laut selatan Bantul sangat melimpah.

‎1. Lima kendala melayan Bantul saat melaut

Nelayan Pantai Samas Bantul (IDN Times/Daruwaskita)
Nelayan Pantai Samas Bantul (IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Kabupaten Bantul, Suyanto mengatakan setidaknya ada lima kendala yang dialami oleh nelayan Bantul di luar cuaca ekstrem.

‎"Selama ini nelayan ketika akan menangkap ikan memang ada kendala sehingga tangkapan ikan tidak maksimal. Ya setidaknya ada lima kendala yang dihadapi nelayan Bantul," katanya saat acara Gerakan Cinta Laut di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Sabtu (13/9/2025).

1. Tidak punya rumpon di laut dangkal dan dalam

Hasil tangkapan ikan dijual kepada wisatawan di Pantai Depok Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)
Hasil tangkapan ikan dijual kepada wisatawan di Pantai Depok Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Kendala yang pertama yakni belum adanya rumpon baik di laut dangkal dan laut dalam. Padahal rumpon merupakan tempat atau rumah bagi ikan sehingga ketika nelayan menjaring di daerah rumpon maka tangkapan ikan cukup banyak.

‎"Bagi kami nelayan rumpon itu merupakan titik kita berburu ikan, namun untuk saat ini tidak ada sama sekali rumpon. Untuk membuat satu rumpon biayanya bisa mencapai puluhan juta. Tapi kalau hanya sekadar rumpon biaya murah tapi tak bertahan lama," ucapnya.

2. Mesin yang usianya sudah tua tanpa ada peremajaan

Ilustrasi nelayan Pantai Samas mendarat di pantai usai menjaring di laut. IDN Times/Daruwaskita
Ilustrasi nelayan Pantai Samas mendarat di pantai usai menjaring di laut. IDN Times/Daruwaskita

Kendala yang kedua adalah mesin kapal yang saat ini usianya sebagian besar usianya sudah belasan tahun sehingga rawan macet ketika digunakan. ‎"Apalagi kondisi gelombang laut selatan Bantul ini cukup ganas sehingga ketika mesin kapal bermasalah maka nyawa taruhannya bagi nelayan," ucapnya.

‎3. Kendala BBM bersubsidi bagi nelayan

Pantai Samas di Kabupaten Bantul (IDN Times/Daruwaskita)
Pantai Samas di Kabupaten Bantul (IDN Times/Daruwaskita)

Kendala yang ketiga stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan yang selama ini belum ada yang terealisasi. Akibatnya, terkadang nelayan harus membeli BBM ke SPBU. Bahkan, terkadang nelayan tidak bisa membeli BBM bersubsidi karena tidak punya surat dari Dinas Kelautan dan Perikanan.

‎"Seharusnya ada SPBU untuk nelayan di titik-titik tempat pelelangan ikan namun  khusus di Bantul tidak ada," ungkapnya.

4. Tak bisa terapkan teknologi budidaya udang ramah lingkungan

Kapal nelayan di Pantai Depok, Bantul (IDNTimes / Febriana Sinta)
Kapal nelayan di Pantai Depok, Bantul (IDNTimes / Febriana Sinta)

Kendala keempat saat ini nelayan sudah menemukan teknologi untuk budidaya udang yang ramah lingkungan namun sejauh ini belum bisa diaplikasikan di Bantul.

‎"Ini jadi kendala kita ketika daerah lain sudah bisa budidaya udang dan ramah lingkungan namun di Bantul belum bisa," ungkapnya.

Kelima kata Suyanto, saat ini pengurus HNSI khususnya di tingkat kabupaten tidak memiliki kantor. Kondisi ini menyulitkan untuk koordinasi. Ke depan, ia berharap pengurus HNSI bisa difasilitasi untuk mendapatkan kantor. "Keberadaan kantor HSNI di tingkat kabupaten cukup mendesak, ini juga terkait dengan visi misi Gubernur DIY," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Ribuan Siswa di 7 Kota Akan Dilatih Jadi Wirausahawan Muda

13 Sep 2025, 20:18 WIBNews