Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 hari JAFF Market 2025, Berdampak pada Ekonomi Nasional Rp130 Miliar

Penutupan JAFF Market 2025
Penutupan JAFF Market 2025, di JEC Yogyakarta, Senin (1/12/2025) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Intinya sih...
  • Berbagai penghargaan diberikan kepada proyek film, termasuk dukungan pendanaan, layanan pasca produksi, dan fasilitasi akses ke pasar internasional.
  • Variety mengumumkan 12 film Indonesia yang perlu ditonton tahun depan, termasuk Ghost in the Cell dan Suzanna Witchcraft.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times – Ruang pertemuan pelaku industri film dari berbagai negara, JAFF Market 2025 Powered by Amar Bank resmi ditutup. Dari tiga hari pelaksanaan dimulai Sabtu (29/11/2025) – Senin (1/12/2025), memberikan dampak ekonomi nasional sebesar Rp130 miliar.

Kehadiran para produser, studio, lembaga film nasional, investor, platform teknologi, serta pembuat film dari Asia, Eropa, Australia, dan Amerika Utara meningkatnya posisi Indonesia dalam lanskap industri kreatif kawasan.

“Dampak ekonomi (JAFF Market) Rp130 miliar. Jadi 3,5 kali lebih besar dari tahun lalu,” ungkap Direktur JAFF Market, Linda Ghozali, Senin (1/12/2025) malam.

1. Pertemuan pelaku industri kreatif

Penutupan JAFF Market 2025,
Penutupan JAFF Market 2025, di JEC Yogyakarta, Senin (1/12/2025) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Selama penyelenggaraan, JEC menjelma menjadi titik temu antara kebijakan dan investasi, antara gagasan kreatif dan strategi bisnis. Para peserta berdiskusi mengenai peluang pendanaan, model koproduksi, serta pengembangan konten yang semakin relevan seiring pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.

Selain dampak ekonomi mencapai Rp130 miliar, JAFF edisi kedua ini mencatat partisipasi terbesar sejak JAFF Market berdiri. Tercatat hadir 116 exhibitor dan 122 perusahaan, lebih dari 1.431 peserta terakreditasi, 7.784 pengunjung, perwakilan dari lebih dari 14 negara, serta 2.433 lebih pertemuan bisnis yang meliputi sesi pitching, diskusi tertutup, dan pertemuan antara peserta program dan exhibitor.

Keterlibatan lintas sektor juga semakin kuat. Dukungan dari kementerian, lembaga budaya internasional, dan otoritas daerah berpadu dengan meningkatnya partisipasi Perusahaan swasta, BUMN, serta brand teknologi dan konsumen. Kombinasi ini menunjukkan kepercayaan yang kian besar terhadap sektor film sebagai penggerak ekonomi jangka panjang.

Sejumlah mitra kunci tahun ini meliputi Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud), Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf), Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Motion Picture Association (MPA), Asian Film Alliance Network (AFAN), Adelaide Film Festival (AFF), CNC, serta berbagai institusi dari sektor keuangan, energi, teknologi, dan konsumer.

“JAFF Market terus berkembang bukan hanya dalam skala, tetapi dalam tujuan. Kami membangun platform yang menghubungkan gagasan dengan pendanaan, talenta dengan kesempatan, dan Indonesia dengan dunia. Apa yang terjadi tiga hari ini membuktikan bahwa industri film Indonesia siap menyambut investasi, regulasi yang lebih kuat, dan kolaborasi yang lebih luas,” ungkap Linda.

2. Penerima penghargaan dan hibah

Penutupan JAFF Market 2025,
Penutupan JAFF Market 2025, di JEC Yogyakarta, Senin (1/12/2025) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Pada malam penutupan, sejumlah penghargaan industri dan dukungan pengembangan proyek diumumkan, bekerja sama dengan studio regional, lembaga internasional, dan mitra korporasi. Dukungan mencakup bantuan pendanaan, layanan pascaproduksi, hingga fasilitasi akses ke pasar internasional.

Berikut daftar penerima penghargaan JAFF Market 2025:

  • Motion Picture Association (MPA) Award, dukungan perjalanan dan akomodasi untuk dua produser menghadiri APSA 2026: Our Son dan My Mother.
  • Fasilitasi MTN ke Rotterdam Lab 2026, untuk Evil Underground.
  • Fasilitasi MTN dan YCCI ke Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF) 2026, untuk A Life Full of Holes.
  • Kongchak Studio Award, dukungan pasca produksi tata suara senilai USD 10.000 untuk Ghost Island.
  • White Light Award, layanan color grading dan mastering senilai USD 15.000 untuk Rose Pandanwangi.
  • Prodigihouse Ecosystem Award, editing dan color grading senilai USD 15.000 untuk Ghost Island.
  • Prodigihouse Ecosystem (Color Grading) Award, dukungan color grading senilai USD 9.000 untuk Our Son.
  • Brandlink Indonesia Award, dukungan peralatan produksi senilai IDR 500.000.000 untuk A Life Full of Holes dan To My Dearest, My Dear….
  • Visinema Award, hibah pengembangan senilai IDR 50.000.000 untuk To My Dearest, My Dear… dan Ghost Island.
  • The United Team of Art Award, hibah pengembangan senilai IDR 100.000.000 untuk A Life Full of Holes.Selain itu, melalui JAFF Content Market bekerja sama dengan Kemenekraf dan Asia Content Film Market (ACFM), dua intellectual property dipilih untuk ditampilkan di ACFM 2026: Elang Hitam dan World Without Sleep.

3. Hot Picks Indonesian Films for 2026

Penutupan JAFF Market 2025,
Penutupan JAFF Market 2025, di JEC Yogyakarta, Senin (1/12/2025) malam. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Dalam penutupan pasar film terbesar di Asia Tenggara ini, Variety turut mengumumkan Hot Picks Indonesian Films for 2026. Sebanyak 12 film diumumkan sebagai film yang perlu ditonton tahun depan yaitu:

  1. Children of Heaven
  2. Dance of the Damned (Badut Gendong)
  3. Four Seasons in Java (Empat Musim Pertiwi)
  4. Garuda: Dare to Dream (Garuda di Dadaku)
  5. Ghost in the Cell
  6. The Last Flight (Penerbangan Terakhir)
  7. Na Willa
  8. Operation: Pesta Pora (Operasi Pesta Pora)
  9. Rainbow in Mars (Pelangi di Mars)
  10. Sea Speaks His Name (Laut Bercerita)
  11. Sleep No More (Monster Pabrik Rambut)
  12. Suzanna Witchcraft (Suzzanna: Santet Dosa Di Atas Dosa)

Ke depan, JAFF Market berkomitmen memperluas jejaring internasional, memperdalam program industri, dan membuka akses yang lebih besar bagi talenta dan proyek dari Indonesia. “Kami tidak sekadar menyelenggarakan acara, tetapi membangun sebuah platform industri. Fokus kami adalah keberlanjutan, dampak, dan akses. Kami ingin cerita Indonesia menjangkau penonton global, talenta Indonesia dikenal, dan proyek Indonesia kompetitif di pasar internasional,” pungkas Linda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us

Latest News Jogja

See More

3 hari JAFF Market 2025, Berdampak pada Ekonomi Nasional Rp130 Miliar

02 Des 2025, 13:51 WIBNews