Mendag Budi Santoso Targetkan Harga Minyakita Turun Pekan Ini

- Menteri Perdagangan targetkan harga Minyakita turun pekan ini
- Budi akan bertemu distributor dan produsen guna menormalisasi harga Minyakita menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
- Harga sembako di Pasar Prawirotaman, Yogyakarta terpantau normal, bahkan ada penurunan harga cabai
Yogyakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan harga minyak goreng Minyakita turun pekan ini.
"Mulai minggu ini mudah-mudahan sudah tidak ada lagi daerah-daerah tertentu yang harganya (Minyakita) naik ya," kata Budi selepas meninjau harga berbagai kebutuhan pokok di Pasar Prawirotaman, Yogyakarta, Senin (25/11/2024).
Kemendag mencatat harga Minyakita mencapai Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per liter sejumlah kabupaten/kota Indonesia. Padahal pemerintah menetapkan HET Minyakita Rp15.700 per liter.
1. Panggil distributor dan produsen

Budi mengatakan, pihaknya pekan ini merencanakan bertemu para distributor serta produsen guna menormalisasi harga Minyakita di berbagai daerah menjelang momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"Minggu ini kita bertemu distributor, produsen untuk bersama-sama menjaga agar stok terjamin sampai ke para pengecer sehingga harga menjadi normal. Kita minta kepada produsen, kepada distributor untuk tetap menjaga pasokan," ujar Budi.
2. Kenaikan harga Minyakita tidak di semua daerah

Budi menegaskan kenaikan harga Minyakita hingga melampaui harga eceran tertinggi (HET), tidak terjadi di seluruh daerah. "Memang ada kenaikan sedikit, jadi secara nasional memang ada kenaikan tapi sebenarnya di daerah-daerah banyak yang normal, seperti Jogja, hanya di daerah tertentu saja," bebernya.
3. Harga berbagai komoditas stabil jelang Nataru

Budi pun menyebut berdasarkan hasil pemantauan, harga sembako di Pasar Prawirotaman, Kota Yogyakarta terpantau normal. Bahkan untuk harga beberapa komoditas macam cabai mengalami penurunan.
"Harga-harga stabil, telur, kemudian beras, daging sapi, daging ayam, semua normal. mudah-mudahan ini terus akan normal sampai Nataru nanti, dan setelah Nataru pun kita berharap harga-harga pokok menjadi normal," pungkas Budi.