Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman berencana membangun instalasi generator oksigen atau oxygen generator kapasitas kecil dalam waktu dekat. Hal ini untuk meminimalkan terjadinya kelangkaan ketersediaan oksigen di rumah sakit. 

Data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, kebutuhan oksigen sebanyak 27 rumah sakit di Sleman mencapai 10 ribu ton. Jumlah tersebut termasuk kebutuhan oksigen liquid dan oksigen tabung.

Jika dibandingkan dengan kebutuhan oksigen harian, instalasi generator yang akan dibangun belum cukup untuk memfasilitasi. Namun langkah tersebut harus tetap diambil guna mengupayakan ketersediaan oksigen di Sleman tetap stabil.

1. Pembagunan instalasi oksigen mendesak

Ilustrasi tabung oksigen. (Pixabay.com/blickpixel)

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan pembangunan instalasi oksigen di Sleman merupakan kebutuhan mendesak. Lantaran tingginya angka kasus positif yang diikuti oleh meningkatnya kebutuhan oksigen di rumah sakit.

“Jika nanti sudah dioperasionalkan, mesin ini mampu memenuhi kebutuhan oksigen di 27 rumah sakit yang ada di Sleman,” ungkapnya, Selasa (27/7/2021).

2. Siapkan dana sebesar Rp1,9 miliar

Default Image IDN

Pemkab Sleman telah menyiapkan dana sebesar Rp1,9 miliar. Rencananya generator oksigen berkapasitas kecil ini akan ditempatkan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Respati. Kapasitas produksi yang bisa dihasilkan setiap harinya sebanyak 60 tabung berukuran tiga atau empat liter.

“Kita rencanakan operasional di pertengahan Bulan Agustus. Saat ini masih dalam tahap pengadaan. Dan pembelian ini (generator oksigen) menggunakan BTT (Bantuan Tidak Terduga),” katanya.

3. Diharapkan mampu meminimalkan angka kematian pasien

Ilustrasi tabung oksigen medis (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Kustini berharap rencana pembangunan ini bisa menyelesaikan masalah kelangkaan oksigen di Kabupaten Sleman. Selain itu dapat mengurangi angka kematian pasien COVID-19.

“Saya berharap ini kebijakan solutif untuk masalah yang ada saat ini. Dan tentu bermanfaat untuk masyarakat semua,” paparnya.

Editorial Team